INDONESIA ditantang untuk siap menghadapi ancaman penyakit menular berpotensi pandemi. Simulasi yang hari ini dilakukan di Pelabuhan Nongsa, Batam, diharapkan menjawab kesiapan di pintu masuk negara.
Simulasi penanggulangan penyakit menular di Pelabuhan Laut Nongsa, Batam, merupakan kegiatan lanjutan setelah Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) bersama lintas sektor terkait menyusun dan menyepakati dokumen Rencana Kontijensi menghadapi ancaman penyakit menular yang berpotensi wabah. Skenario simulasi adalah respon di Pelabuhan Laut Nongsa dalam menghadapi ancaman penyakit menular kolera.
"Bukan berarti kesiapan kita hanya ditujukan terhadap penyakit kolera saja, tetapi kesiapsiagaan tersebut diharapkan dapat mengatasi semua kejadian atau penyakit yang berpotensi menjadi PHEIC (Public Health Emergency of International Concern-red) yang meliputi penyakit menular yang sudah ada, lama muncul kembali, dan yang baru, juga penyakit tidak menular serta semua kejadian lainnya seperti SARS, H5N1, dan H1N1," papar Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan, dalam sambutannya yang dibacakan Direktur Surveilans, Imunisasi, Karantina, dan Kesehatan Matra, dr.H.Andi Muhadir, MPH saat membuka Simulasi Penanggulangan Penyakit Menular di Pelabuhan Laut Nongsa, Batam, Kepulauan Riau, Jumat (9/12/2011).
Ia menyatakan bahwa kesigapan para peserta simulasi pandemi ini mencerminkan kesiapan petugas KKP dalam melaksanakan tugas mencegah penyebaran penyakit dan berkoordinasi dengan seluruh stakeholder yang ada di lingkungan pelabuhan.
Ia menambahkan, salah satu persyaratan dalam International Health Regulations (IHR) 2005 menyebutkan bahwa pintu masuk negara (bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara) harus mempunyai kemampuan utama. Kemampuan tersebut antara lain rencana menghadapi ancaman penyakit menular berpotensi wabah dalam keadaan rutin. (ftr)
0 comments:
Post a Comment