SEBAGAI garda depan negara, Pelabuhan Nongsa, Batam, menggelar simulasi penanggulangan penyakit yang meresahkan dunia. Lewat simulasi, berbagai penyakit menular diharapkan dapat terdeteksi sejak dini sebelum menyebar.
Ditjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) melalui Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas 1 Batam menyelenggarakan simulasi lapangan penanggulangan pandemi di Pelabuhan Nongsapura, Batam. Kegiatan dalam rangka Implementasi IHR (International Health Regulation) 2005 dan menguji rencana kontigensi respon kegawatdaruratan kesehatan masyarakat yang meresahkan dunia (PHEIC/Public Health Emergency of International Concern) di pintu masuk negara.
Simulasi yang diperagakan staf pekerja KKP Batam ini sebelumnya telah melalui masa karantina selama dua pekan bersama TNI AL. Alasan Pelabuhan Nongsa dijadikan tempat digelarnya simulasi karena pelabuhan ini merupakan pelabuhan internasional dengan arus lalu lintas kapal cukup ramai. Besar kemungkinan pandemi PHEIC dapat menyebar berawal dari sini.
"Karena posisi kami yang menjadi 'pagar' negara sehingga kami memiliki tugas yang cukup berat agar dapat mendeteksi tidak ada penyakit berbahaya yang masuk ke negara kita," ujar Dr Femmy Bawole Kawangun, M.M. selaku Kepala KKP Kelas 1 Batam dalam konferensi pers di Pelabuhan Nongsapura, Batam, Kepulauan Riau.di Pelabuhan Nongsa, Batam, Jumat (9/12/2011).
Berbagai penyakit menular diharapkan dapat dideteksi dengan sistem yang dimiliki, salah satunya kolera. Sementara, aplikasi alat pada penyakit yang lain pada dasarnya sama.
"Oleh karenanya, diadakanlah pelatihan dan simulasi ini agar semua pekerja dan petugas tahu bagaimana SOP (standard operting procedurs-red) yang ada," tutupnya. (ftr)
0 comments:
Post a Comment