Ketika Pernikahan Itu Retak

iklan
SUARA MERDEKA CYBERNEWS .:WANITA+SEHAT
SUARA MERDEKA CYBERNEWS .:WANITA+SEHAT
Ketika Pernikahan Itu Retak
Dec 9th 2011, 07:02

Cinta

30 November 2011 | 08:30 wib

Share :Facebook Twitter
image

PERNIKAHAN meski bahagia, kadang tak indah seperti yang dibayangkan. Ada masa dimana cinta yang melingkupi Anda dan pasangan mengalami pasang surut. Dunia di luar sana pun mungkin tak pernah tahu bahwa Anda pernah melancarkan aksi diam karena dia alpa menepati janji makan malam di hari ulang tahun Anda.

Ya, retaknya hubungan yang berjalan dalam sebuah rumah tangga memang sulit dideteksi penyebabnya. Hal itu bisa saja terjadi karena Anda dan pasangan kurang memiliki kepekaan untuk bertanya dan mencari tahu saat ada sesuatu yang tidak beres muncul di dalam rumah. Parahnya, jika hal itu terus dibiarkan justru bisa merusak pernikahan Anda.

Lalu, hal apa saja yang bisa meretakkan pernikahan Anda?

1. Sibuk

Terlalu sibuk bekerja atau menjalani aktivitas masing-masing membuat sebagian dari kita sulit untuk keluar sebentar dari labirin dan menciptakan waktu berkualitas untuk diri sendiri dan juga pasangan.

Jika masih ada keinginan menjaga keutuhan rumah tangga bersama dengan pasangan, sebaiknya mulailah dari sekarang mengatur waktu dengan baik. Jadilah partner yang bisa saling mengisi dan melengkapi sesibuk apapun Anda dan pasangan.

2. Uang

Uang adalah hal yang sensitif untuk dibicarakan bersama dalam pernikahan. Ini dikuatkan oleh pendapat Ruth Hayden, pengarang buku For Richer, Not Poorer: The Money Book for Couples, "banyak pasangan yang tidak mendapatkan titik temu dalam hal mengelola keuangan"

Hal ini karena kedua pihak masih bertahan dengan ego masing-masing dan belum juga memahami bahwa dalam pernikahan, "uangmu, uangku adalah uang kita bersama" Yang artinya, keseluruhan penghasilan yang diterima oleh suami atau istri, bijaknya jika bisa diolah bersama-sama.

3. Salah paham

Percayalah, Anda dan pasangan adalah dua orang berbeda dalam satu atap rumah tangga. Wajar, jika kesalahpahaman kemudian sering terjadi karena Anda atau pasangan salah mengartikan maksud dalam sebuah pembicaraan. 

Namun, tak ada yang tak bisa diselesaikan jika Anda berdua bersedia menurunkan ego dan sama-sama mau belajar untuk saling memahami dan mengerti.

4. Kurangnya komunikasi

Salah satu alasan paling umum penyebab gagalnya sebuah pernikahan adalah kurangnya komunikasi yang intens antara dua pihak, suami dan istri. Hal inilah yang mengacu pula pada poin pertama.

Anda dan pasangan saling menjaga jarak dan seperti larut dan hanyut di dunianya masing-masing. Tak pelak, keberadaan pasangan di sisi Anda atau sebaliknya seperti tak lagi ada artinya.

5. Tidak jujur

Sebuah pernikahan yang sehat dan kuat membutuhkan landasan kejujuran yang dibangun diatas rasa saling percaya. Sifat ini menjadi salah satu tiang penyangga utama agar pernikahan berjalan langgeng dan harmonis.

Ya, kejujuran itu memang berisiko, namun jauh lebih berisiko jika Anda berbohong pada pasangan. Itu lebih menyakitkan dan bisa berakibat fatal.

6. Tidak ada seks

Gairah itu mendadak hilang, Anda bersikap dingin ketika sesi intim dengannya. Tak dipungkiri, kelelahan, stes dan perubahan hormon menjadi penyebab matinya hasrat itu pada pasangan.
 
Ya, seks dan keintiman fisik adalah salah satu aspek penting sebuah pernikahan berjalan sehat. Karena sebuah seks bisa menjadi obat mujarab untuk menghangatkan getar-getar api cinta yang mulai meredup.

7. Berbeda pendapat

Perbedaan pendapat dalam sebuah pernikahan adalah hal yang lumrah. Namun, pada beberapa kasus, perbedaan selalu berakhir dengan perseteruan.

Yang perlu dicari dari sebuah perbedaan adalah mencari titik temu. Jadi, jagalah hati dan kepala Anda tetap dingin agar jalan keluar bisa diperoleh tanpa harus berdebat panjang.

8. Tak lagi sebagai partner

Dia yang Anda pilih sebagai pasangan hidup adalah kekasih, pun partner sejati yang akan selalu menemani di sepanjang hidup Anda. Tapi, jika tak lagi sejalan mengarungi bahtera rumah tangga bersama, mustahil pertemanan itu bisa abadi.

Perlu sikap respek, empati dan juga sikap menghargai dan menghormati masing-masing pribadi, karena sebuah hubungan yang didukung oleh sikap-sikap positif akan memberikan rasa nyaman dan tenang.

(maya/CN19)
Untuk berita terbaru, ikuti kami di Twitter twitter dan Facebook Facebook

Bagi Anda pengguna ponsel, nikmati berita terkini lewat http://m.suaramerdeka.com
Dapatkan SM launcher untuk BlackBerry http://m.suaramerdeka.com/bb/bblauncher/SMLauncher.jad

Bookmark and Share

Baca Komentar | Kirim Komentar

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions

0 comments:

Post a Comment