Rabu, 07 Desember 2011 | 16:42 WIB
TEMPO.CO, Boston - Bekerja shift malam bukan hanya menyebabkan kelelahan secara fisik, tapi juga kemungkinan meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2 pada para wanita. Demikian temuan terbaru dari para peneliti di Harvard School of Public Health di Boston, Amerika Serikat.
Studi terhadap dua kelompok wanita mengungkapkan bahwa mereka yang bekerja bergiliran shift malam dan siang lebih mungkin terkena diabetes tipe 2 dibandingkan wanita yang bekerja pada jam kantor biasa. Semakin lama mereka bekerja dalam shift tersebut, semakin besar risiko terkena penyakit ini.
"Asosiasi ini cukup kuat dan sangat konsisten antara kedua kelompok," ujar peneliti senior, Dr. Frank Hu, profesor nutrisi dan epidemiologi di Harvard School of Public Health di Boston.
"Para perawat yang menghabiskan waktu dua tahun bekerja rotasi dalam shift malam bisa meminimalisasi peningkatan risiko ini. Tapi bagi mereka yang bekerja bertahun-tahun dalam shift malam, bukti menunjukkan bahwa semakin lama bekerja di shift malam, semakin tinggi risiko terkena diabetes," ujar Hu menjelaskan. Hasil dari temuan ini dipublikasikan di PLoS Medicine edisi Desember, seperti dikutip Health Day edisi 6 Desember 2011.
Menurut informasi yang melatarbelakangi studi ini, rotasi kerja menjadi semakin umum. Beberapa studi menemukan hubungan antara jadwal kerja yang tidak biasa dan obesitas dan sindrom metabolisme (berbagai gejala seperti tekanan darah tinggi, daya tahan insulin, terkait dengan risiko penyakit jantung). Keduanya terhubung dengan meningkatnya risiko diabetes tipe 2. Baru-baru ini sebuah studi pada pria Jepang mengungkapkan kaitan antara bekerja pada shift malam dan diabetes tipe 2.
Untuk studi yang ini bekerja dalam shift dijelaskan sebagai bekerja tiga atau empat malam dalam sebulan, ditambah pada siang hari dan sore hari. Hu dan timnya meneliti data dari dua grup wanita yang terlibat dalam U.S. Nurses' Health Studies I dan II. Terdapat lebih dari 69 ribu wanita berusia 42 hingga 67 tahun pada studi pertama dan hampir 108 ribu wanita berusia 25 hingga 42 tahun pada studi kedua.
Ketika para wanita itu masuk dalam daftar tak seorang pun dari mereka mengidap diabetes, penyakit kardiovaskuler, ataupun kanker. Selama 18 hingga 20 tahun periode penelitian, diketahui bahwa 6.165 wanita di grup pertama dan hampir 4.000 wanita di grup kedua mengalami diabetes tipe 2.
Saat dibandingkan dengan wanita yang tidak pernah bekerja dalam shift malam, wanita yang menjalani shift malam hanya satu atau dua tahun berisiko sebanyak lima persen mengalami diabetes tipe 2. Sedangkan mereka yang bekerja pada shift malam antara tiga hingga sembilan tahun mengalami kenaikan risiko sebesar 20 persen. Wanita dengan masa kerja shift malam 10 hingga 19 tahun berpeluang 40 persen mengalami diabetes dibandingkan mereka yang tak pernah bekerja dalam shift malam sama sekali.
Bekerja dalam rotasi shift juga mempengaruhi pola makan dan kebiasaan tidur. Selain itu wanita yang bekerja dalam rotasi shift pun cenderung merokok.
"Shift dalam bekerja merupakan faktor risiko yang penting atas terjadinya diabetes tipe 2," kata Hu. "Studi ini meningkatkan kepedulian terhadap risiko diabetes di antara orang yang bekerja pada shift malam dan pentingnya melakukan screening diabetes ataupun pencegahannya pada kelompok yang berisiko."
HEALTH DAY I ARBA'IYAH SATRIANI
0 comments:
Post a Comment