Lifestyle » Trend and Fashion » Barli Asmara Rambah Busana Muslim di Brunei
Rabu, 24 Agustus 2011 - 15:06 wib
Fitri Yulianti - Okezone
Barli Asmara (Foto: Dede/okezone)
INDONESIA adalah negara muslim terbesar di dunia. Barli Asmara justru memilih Brunei Darussalam sebagai pasar lini busana muslimnya.
Setiap desainer memiliki strategi untuk mengembangkan bisnis dan semakin memperkenalkan rancangannya ke pasar, mulai membuka cabang butik hingga merambah lini baru. Barli Asmara memilih untuk merambah busana muslim.
"Aku menerapkan satu hal bahwa kecantikan jangan dipatahkan dengan busana muslim atau kerudung. Kerudung sebagai hidayah bukan berarti pemakainya adalah orang yang kuno dan ketinggalan zaman," kata Barli ketika okezone menemui di butiknya di Jalan Kerinci VIII No. 38B, Jakarta Selatan, belum lama.
Barli memulainya sejak 2,5 tahun lalu bersama seorang rekan asal Malaysia, Deborah Aalia. Keduanya mengusung merek Aaliah Asmara yang kini pemasarannya sudah melalui online.
Bisnis bersama diawali ketika Barli diundang dalam pergelaran busana kolaborasi Indonesia-Malaysia, Islamic Fashion Fair pada 2009 di Jakarta. Ia punya alasan mengapa tidak memasarkannya di Indonesia.
"Di Brunei, rata-rata penduduknya pakai baju muslim setidaknya tujuh event dalam hidup mereka, mulai baju untuk khatam Alquran, bersanding (akad nikah-red), resepsi, sampai ambal-ambalan (midodareni-red). Bisa dibilang, pasarnya lebih menjanjikan," imbuhnya.
Barli yang biasa merancang busana sesuai pesanan (couture) mengaku tidak kesulitan saat harus berekspansi ke busana muslim. Menurutnya, busana muslim punya basic yang sama dengan busana konvensional.
"Semua harus full lining dan enggak boleh kelihatan kulit. Sebenarnya, dasarnya sama saja, di dalamnya juga ada bustier. Lama-lama aku semakin terbiasa," imbuh desainer muda Ikatan Perancang Mode Indonesia (IPMI) ini.
Barli menganggap bisnisnya ini mampu menjadi investasi jangka panjang, tanpa ia secara terang-terangan maju untuk mengelola, hanya nama yang dicantumkan dalam website. Menurutnya, biarkan karya yang bicara.
"Aku belajar bahwa memberikan suatu branding enggak perlu teriak-teriak, 'eh, gue desainernya'. Biarkan karya yang bicara. Setidaknya, mereka tahu bahwa desainernya adalah orang Indonesia," tukasnya.
Alhasil, ia dan partnernya kerap hanya bertemu di Singapura, lokasi terdekat antara Indonesia dan Brunei Darussalam, untuk membahas perkembangan bisnis. Dalam pertemuan terakhir, Barli mendapatkan informasi bahwa desain bajunya sudah dipesan hingga 2013 untuk busana pengantin muslim.
"Kita sudah mencapai target di mana pesanan di-booking sampai 2013 untuk wedding. Di Singapura kita biasanya juga mengambil bahan-bahan produksi yang kita perlukan. Partnerku bilang, sejauh ini tidak ada komplain dari customer," tutup desainer langganan banyak artis ini.
(ftr)
0 comments:
Post a Comment