KOMPAS.com - Menikmati cokelat boleh jadi merupakan pleasure yang paling mudah didapati setiap hari. Namun menikmati rancangan busana bertaburan cokelat boleh jadi hanya dapat dijumpai di Magnum Pleasure 365, The Ultimate Chocolate Experience.
Merek es krim cokelat premium, Magnum, menggelar pagelaran dan pameran busana melibatkan lima desainer terbaik dari pekan mode Jakarta Fashion Week. Mereka adalah Tex Saverio, Stella Rissa, Barli Asmara, Priyo Octaviano, dan Auguste Soesastro.
Rancangan busana tampil unik dan berbeda dengan sentuhan chocolatier asal Belgia, Andy Van Den Broeck. Andy berkolaborasi dengan lima desainer dalam melengkapi karya seni fashion pada lima busana masterpiece.
Setiap busana ini mewakili karakter yang kuat dari kelima desainer muda bertalenta. Meski berbeda gaya, satu kesamaannya. Rancangan busana koleksi lima desainer ini berlumuran cokelat asli Belgia.
Tantangan Merupakan kenikmatan bagi chocolatier juga desainer untuk mencipta karya berbeda, memenuhi tantangan Magnum. Bagi Andy, berkolaborasi dengan desainer busana bukan kali pertama. Ini kali kedua bagi Andy dalam berkreasi dengan cokelat asli Belgia pada rancangan busana.
"Kreasi cokelat pada setiap busana memiliki teknik yang berbeda. Seperti teknik layer, celup, semprot, masing-masing busana memberikan tantangan dan pengalaman berbeda. Risiko menggunakan cokelat pada busana jika tidak leleh, cokelat akan hancur," jelas Andy seusai jumpa pers di Jakarta, Rabu (7/12/2011) lalu.
Meski setiap desainer memberikan tantangan tersendiri baginya, Andy mengakui, busana rancangan Priyo paling menantang baginya. "Rancangannya rumit dan membutuhkan usaha lebih keras. Saya berterima kasih kepada Priyo yang memberikan tantangan untuk saya melengkapi visinya, konsep desainnya," ungkapnya.
Sementara busana rancangan Tex Saverio yang dikenal sebagai desainer muda kaya imajinasi, paling mudah diaplikasikan dengan cokelat bagi Andy.
"Saya dan desainer perlu berkompromi untuk menghasilkan karya, karena cokelat tak bisa diperlakukan sama dengan material lain dalam membuat busana," katanya.
Pleasure Merancang busana menjawab tantangan Magnum menjadi kenikmatan tersendiri bagi desainer. Stella dan Auguste mengakuinya. "Ini adalah fun project. Desainer juga butuh merancang busana yang bukan berdasarkan pesanan saja," kata Stella diamini Auguste, yang ditemui Kompas Female di sela pembukaan pameran.
Masing-masing desainer menghadirkan tiga busana, dan satu busana masterpiece yang dirancang dengan cokelat asli Belgia. Busana dari cokelat inilah yang dipamerkan hingga Minggu, 11 Desember 2011 di pameran ala Magnum ini.
"Busana ini dibeli dan menjadi hak milik Magnum," kata Stella.
Dengan cokelat sebagai salah satu material busana, para desainer menyadari bahwa busana ini takkan tahan lama. Lama kelamaan, bahan baku cokelat pada busana akan rusak. Di sinilah kepiawaian perancang teruji. Mencipta busana yang mewakili karakter dan citra personal, namun tetap kreatif memadu-padankan bahan untuk menghasilkan busana berkualitas.
"Ini adalah temporary art. Cokelat lama kelamaan akan rusak dan membusuk. Jadi saya menggunakan bahan sepantasnya," kata Auguste yang memilih bahan blacu untuk membuat busana two pieces, dengan atasan cape 100 persen berlumur cokelat Belgia.
Sementara Stella menghadirkan busana feminin, rok yang dirancang menggunakan cokelat. Soal warna, untuk menyesuaikan konsep busana ala Magnum ini, Stella memilih hitam, putih, dan coklat.
Tex Saverio, memilih salah satu koleksi busana rancangannya yang ditampilkan dalam penutupan Jakarta Fashion Week 2012 lalu. Nuansa keemasan yang mewah kental pada busana rancangan Tex pada panggung mode JFW 2012. Namun kali ini, busana rancangan Tex yang kaya detil penuh dengan cokelat. Meski begitu, karakter khas pada garis rancang Tex terutama di detil busana masih menonjol kuat.
Anda dapat menyaksikan sendiri benda seni yang menjadi pleasure bagi para desainer ini. Boleh jadi lima busana ini merupakan pleasure yang Anda cari. Sebuah karya seni dan produk fashion tak biasa, terbuat dari cokelat asli Belgia, yang dapat memberikan kesenangan dan kepuasan berbeda.
0 comments:
Post a Comment