KOMPAS.com - Banyak orang yang menganggap kurang lengkap rasanya bila makan nasi dan lauk-pauknya tanpa kerupuk. Sebelum melahap sajian pendamping ini lebih banyak lagi, simak dulu beberapa info seputar kerupuk dari Chef Yeni Ismayani.
* Pilihlah kerupuk yang warnanya tidak mencolok. Warna yang mencolok mungkin terlihat menarik, tapi justru menunjukkan ada penggunaan bahan kimia.
* Perhatikan hasil gorengan kerupuk. Bila ukurannya menjadi dua atau tiga kali besar, tidak masalah. Tetapi bila lebih dari itu, sebaiknya jangan dikonsumsi. Ukuran kerupuk yang terlalu besar (bila dibandingkan dengan saat sebelum dimasak) menunjukkan adanya penggunaan pengembang yang cukup banyak. Gunakan minyak untuk menggoreng kerupuk sedikit demi sedikit, jangan sekaligus.
"Lebih baik Anda lelah karena harus menuangkan minyak dan menggoreng berkali-kali. Minyak yang dipakai sebaiknya hanya dipakai dua kali menggoreng. Kalau langsung banyak, minyak sudah terlanjur kotor dan tidak bisa dipakai lagi. Banyaknya minyak cukup sampai kerupuk terendam saja," papar Chef Yeni.
* Untuk menghilangkan minyak dengan cepat, letakkan kerupuk yang baru digoreng di atas kertas roti. Hindari penggunaan kertas koran untuk mengeringkan minyak karena zat-zat kimia yang ada di kertas koran tersebut bisa berpindah ke kerupuk.
* Masukkan kerupuk ke dalam wadah tertutup setelah panasnya hilang. Simpan sisa kerupuk mentah ke wadah kedap udara, jangan ke dalam plastik karena bisa dimasuki kutu.
Baca juga: Kerupuk atau Keripik, Favorit Orang Indonesia
Sent from Indosat BlackBerry powered by
Sumber: Majalah Sekar
0 comments:
Post a Comment