Asyik dengan ponsel pintar (inmagine)
VIVAnews - Kasus cedera akibat penggunaan teknologi, seperti komputer tablet, ponsel pintar dan laptop makin meningkat. Terutama, di area sekitar leher, bahu, dan punggung.
Menunduk dan membungkuk dalam waktu lama saat menggunakan gadget, memang membuat rasa nyeri dan tegang di area tersebut. Jika mengalami masalah ini, jangan didiamkan dalam waktu lama.
Itu karena, bisa memicu penyakit rematik permanen yang membuat otot mengalami kerusakan. Dalam kasus yang parah, otot-otot pada akhirnya dapat beradaptasi agar sesuai dengan posisi membungkuk.
Sehingga, akan sangat menyakitkan ketika tubuh diluruskan atau leher justru ditegakkan dengan benar. Kondisi ini sering disebut 'text neck'. Salah satu ahli tulang asal Inggris, Rachael Lancaster, mengungkap kalau keluhan yang muncul akibat penggunaan teknologi ini antara lain sakit kepala, lengan, dan pergelangan tangan.
"Text neck ini disebabkan oleh leher yang tertekuk dalam jangka waktu lama. Penderitanya juga terus bertambah seiring dengan berkembangnya teknologi ponsel pintar dan komputer tablet," katanya, dikutip dari Telegraph.co.uk.
Keluhan terjadi karena sendi dan jaringan di leher, tidak dibangun untuk menahan tekukan dalam waktu lama. Dengan menghabiskan waktu berjam-jam melihat ke layar, tentu membuat leher mengalami tekanan.
"Bayangkan duduk dengan kaki menyilang selama 10 menit. Pasti Anda akan mengalami nyeri saat mengembalikannya pada posisi normal. Hal inilah yang juga terjadi pada leher," kata Lancaster.
Pencegahan
Menunduk berjam-jam melihat layar ponsel atau tablet dalam waktu lama, bisa menyebabkan lengkungan alami di leher. Hal ini berpotensi menyebabkan masalah kesehatan yang serius.
Kondisi ini dapat dihindari dengan beristirahat tiap dua jam. Yaitu dengan melepaskan pandangan arah depan, atau dengan mengangkat dagu ke arah belakang.
Lakukan gerakan tersebut selama sekitar lima menit. Putar juga bahu Anda dengan tangan tetap di samping. Perbaiki juga posisi duduk, agar selalu dalam keadaan tegak.
• VIVAnews
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.
' ); $.ajax({ type: "POST", url: "/comment/load/", data: "valIndex=" + a + "&articleId=" + b + "&defaultValue=" + c, success: function(msg){ $("#loadkomen").html(msg); //$(".balasan").hide(); } }) }
0 comments:
Post a Comment