Lifestyle » Trend and Fashion » Lulusan LPTB Susan Budihardjo Siap Masuki Industri Mode
Sabtu, 8 Oktober 2011 - 12:15 wib
Dwi Indah Nurcahyani - Okezone
Koleksi siswa Susan Budihardjo (Foto: Indah/Okezone)
MASA wisuda kini tak hanya menjadi penanda akhir kelulusan para siswa mode semata. Dengan kelulusan, masa tersebut menjadi gerbang siswa siap memasuki industri mode yang sesungguhnya.
Jangan bayangkan busana "coutoure" megah yang mengusung daya imajinasi tingkat tinggi dan membuahkan kepuasan idealisme perancang. Pasalnya, aura tersebut sama sekali tak tampak dalam peragaan para siswa lulusan LPTB Susan Budihardjo di The Hall, Senayan City, Jakarta, Jumat (7/10/2011) malam.
Dalam peragaan busana bertema "Emotion" tersebut, pemandangan yang tersaji kepada para hadirin yang memenuhi ballroom adalah busana yang akan masuk pasar industri. Dunia khayal yang banyak ditampilkan ketika peragaan busana kelulusan sekolah mode sama sekali tak terlihat.
Sesuai dengan ketentuan tema, pergerakan pasar industri yang membuka peluang busana siap pakai (ready-to-wear) menjadi benang merah para lulusan yang memamerkan busana mereka.
"Busana siap pakai adalah sebuah lahan berkarya yang harus dihidupkan kembali setelah banyak perancang bergerak di bidang baju pesanan. Busana siap pakai lebih banyak dibutuhkan masyarakat," kata Susan Budihardjo.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, misi LPTB Susan Budihardjo memang sedikit diperbaharui. Bila sebelumnya LPTB Susan Budihardjo memberikan edukasi mode yang selesai sampai pada ujian akhir, kini sekolah mode ini ingin membuat sebuah langkah lebih maju dengan mengantar para siswa untuk siap masuk dalam pasar mode secara nyata.
Tak heran dengan ketentuan baru tersebut, busana yang ditampilkan sifatnya lebih memenuhi kebutuhan pasar tanpa bermaksud meninggalkan sisi idealisme perancang. Pilihan busana anak-anak, busana pria hingga busana wanita, disuguhkan 24 perancang muda berbakat alumnus angkatan 2007, 2008 dan 2009, serta 12 kreasi siswa terbaik angkatan 2011.
Pada peragaan berdurasi 1,5 jam tersebut, para hadirin dimanjakan dengan busana-busana yang memang tampak ada di "department store". Meski secara usia, jam terbang mereka masih dini namun kemampuan membaca pasar sudah terlihat.
Kreativitas tersebut terlihat lewat busana yang ringan, tak banyak detail, dan sangat "wearable" dengan pilihan kombinasi warna yang pas.
Hal ini sesuai dengan tujuan akhir program kelulusan, yakni memersiapkan dan melahirkan perancang-perancang busana siap pakai yang andal.
(tty) 
Nikmati berita terikini lewat ponsel Anda di 
0 comments:
Post a Comment