TEMPO Interaktif, Jakarta - Kanker pankreas adalah kanker yang agresif dan berkembang dengan cepat, yakni sekitar lima tahun sejak diagnosis. Kanker tersebut biasanya berada di bagian atas pankreas –-organ yang membantu memecahkan makanan agar bisa diserap tubuh sehingga menutup saluran empedu dan menyebabkan penyakit kuning (hepatitis).
Profesor Minoti Apte, dari School of Medical Sciences di University of NSW Australia, mengatakan, di dunia Barat, kanker pankreas adalah penyebab tertinggi keempat kematian akibat kanker atau penyakit yang berhubungan dengan kanker. "Ini tentu saja menghancurkan, sebab pasien mendapat prognosis yang menyedihkan. Rata-rata hanya bisa bertahan lima tahun atau lebih rendah dari lima persen dari seluruh kasus,'' ujar Profesor Apte.
"Banyak hal yang menjadi penyebabnya, tetapi salah satu yang utama adalah terlambatnya diagnosis," lanjut dia.
Menurut Profesor Apte, tingginya angka kematian akibat kanker pankreas karena gejala tidak jelas sehingga diagnosis terlambat. Setelah terdiagnosis, penyakit ini sudah menyebar ke organ lainnya.
Di antara gejala yang sukar dilihat itu adalah nyeri di bagian perut atau hanya sekadar merasa tak enak badan. Tergantung dari posisi kankernya, kata Profesor Apte, kadang-kadang malah tak ada gejalanya sama sekali.
Faktor-faktor yang berisiko menyebabkan kanker pankreas, termasuk di antaranya merokok, diabetes, dan luka kronis di saluran pankreas. Namun, studi yang ada selama ini belum mengungkapkan hubungan kanker ini dengan gaya hidup lainnya, seperti kebiasaan minum alkohol ataupun diet.
Dikatakan Profesor Apte, kanker ini umumnya menyerang orang 65 tahun. Pengobatan yang biasanya dijalani adalah operasi, kemoterapi dan radioterapi.
Berdasarkan informasi dari Cancer Council di situs NSW, sebanyak 686 orang di New South Wales didiagnosis terkena kanker pankreas setiap tahun. Di negara bagian tersebut, kanker pankreas menduduki posisi ke-13 sebagai kanker yang biasa dialami warga setempat.
Hingga kini, kanker pankreas merupakan tipe kanker yang masih dalam penelitian di Australia dan di sisi lain menjadi salah satu penyebab kematian. "Karena itu, kanker pankreas tetap mematikan seperti 50 tahun yang lalu," kata situs tersebut.
SYNDEY MORNING HERALD I ARBA'IYAH SATRIANI
0 comments:
Post a Comment