Teh Hijau Perlambat Kenaikan Berat Badan  

iklan
Tempointeraktif.com - Gaya Hidup
Tempointeraktif.com - Gaya Hidup
Teh Hijau Perlambat Kenaikan Berat Badan  
Oct 6th 2011, 07:20

TEMPO Interaktif - Jika Anda ingin mengurangi efek dari makanan berlemak terhadap lingkar pinggang Anda, cobalah meletakkan anggur merah di satu sisi dan telan makanan dengan teh hijau.

Salah satu komponen dari minuman tersebut, epigallocatechin-3-gallate (EGCG), secara signifikan memperlambat kenaikan berat badan saat mengkonsumi makanan berlemak tinggi.

Hal tersebut terungkap dalam penelitian terbaru yang dilakukan pada seekor tikus gemuk yang sedang berdiet. Ia diberi EGCG dan mengalami perlambatan kenaikan berat badan hingga 45 persen dibandingkan dengan tikus-tikus yang ada dalam grup kontrol yang memakan makanan yang sama tapi tidak diberi suplemen teh hijau. Tikus yang diberi makanan dengan suplemen teh hijau juga menyerap 30 persen lebih sedikit lemak.

"Ada dua kemungkinan dalam hal ini," kata Dr. Joshua Lambert, peneliti makanan di Penn State University di Amerika. Pertama, EGCG menurunkan kemampuan menyerap lemak dan kedua EGCG meningkatkan kemampuan untuk memanfaatkan lemak.

Hasil riset yang dipublikasikan secara online di jurnal Obesity ini mengungkapkan bahwa suplemen teh hijau tidak menghalangi nafsu makan karena kedua grup tikus diberi makanan yang sama yakni makanan berlemak tinggi. "Tidak ada perbedaan dalam jumlah makanan yang dikonsumsi tikus-tikus itu," ujar Dr. Lambert.

"Tikus-tikus itu diberi makanan milkshake, tapi grup yang satu makan milkshake dengan teh hijau,'' kata dia.

Seseorang harus meminum 10 cangkir teh hijau per hari untuk memenuhi kebutuhan EGCG seperti yang digunakan dalam riset ini, kata Dr. Lambert. Namun penelitian terbaru menunjukkan bahwa hanya beberapa cangkir teh hijau sudah dapat mengontrol berat badan.

"Data tentang manusia--tidak banyak jumlahnya--menunjukkan bahwa para peminum teh yang hanya mengkonsumsi satu cangkir atau lebih per hari akan melihat efek pada berat badan mereka dibandingkan mereka yang bukan peminum teh."

Menurut Dr. Lambert, eksperimen lain menunjukkan bahwa tikus kurus tidak mengalami kenaikan berat badan sebesar ketika teh hijau ditambahkan pada makanan berlemak tinggi. Namun ia mengatakan mempelajari tikus yang overweight alias kelebihan berat badan lebih relevan dengan kasus yang dialami manusia. Pasalnya, orang akan melakukan diet saat mengetahui ada problem dengan obesitas.

"Kebanyakan orang pada usia pertengahan mengalami perut gendut. Mereka kemudian makan lebih sedikit, olahraga, dan menambahkan suplemen teh hijau,'' ujar Dr. Lambert.

DAILY MAIL I ARBA'IYAH SATRIANI

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions

0 comments:

Post a Comment