MENJALANI diet ternyata tak hanya ampuh menurunkan bobot tubuh, tapi juga menghentikan peredaran penyakit diabetes. Benarkah?
Penyakit diabetes kini kian familiar terdengar. Banyak informasi mengenai penyakit ini karena adanya peningkatan penderita diabetes (diabetasi) di dunia. Banyaknya kematian terkait penyakit ini, menjadikan diabetes dikategorikan sebagai "global killer". Tak heran, makin banyak penelitian yang melakukan penelitian guna menemukan cara-cara terbaik menghindari dan menyembuhkan masyarakat dari penyakit ini.
Yang terbaru, penelitian tim peneliti "Universitas Newcastle", Inggris, menemukan suatu rumusan diet yang dapat mengatasi diabetes tipe 2. Setelah dicoba, hasilnya pun sangat bagus. Diet tersebut merupakan diet makanan secara radikal dengan menghilangkan konsumsi minuman tinggi kalori dan memperhitungkan dengan baik banyaknya sayuran yang dikonsumsi.
"Kini jelas diketahui bahwa diabetes tipe 2 ini disebabkan oleh penyimpanan lemak yang abnormal. Jika Anda makan lebih dari yang Anda bakar, maka kelebihannya disimpan dalam hati dan pankreas sebagai lemak," jelas Roy Taylor, seorang profesor yang ahli dalam bidang obat-obatan dan metabolisme dalam tubuh dari Universitas Newcastle yang memimpin penelitian ini, seperti dirilis
Dailymail.
"Mekanisme pada diet ini mirip seperti telah menjalani operasi bariatrik, di mana tubuh secara tiba-tiba dalam kondisi keseimbangan kalori negatif sehingga akan terjadi pembakaran pada lemak yang tertimbun dalam tubuh," imbuhnya.
Dalam menjalankan penelitian ini, pasien diberi tiga jenis makanan dengan jumlah kalori sebesar 202 kalori dan 250 gram sayuran non- tepung. Dalam diet ini minuman mengandung alkohol dilarang dikonsumsi serta pasien pun diharuskan untuk minum tiga liter air dalam sehari.
Minimnya jumlah kalori yang diasup membuat lemak di sekitar pankreas dan hati terbakar sehingga pankreas pun diberi kesempatan untuk mulai bekerja kembali. Keberhasilan diet untuk mengobati penyakit diabetes ini dibuktikan oleh seorang warga Inggris bernama Paul Dolby. Paul adalah seorang penderita diabetes tipe 2. Sebelum melakukan diet ini selama dua pekan, dua kali sehari Paul harus menyuntikkan insulin ke tubuhnya. Awalnya, Paul yang bertinggi badan sekitar 1,7 meter ini memiliki bobot tubuh seberat 96 kilogram, ia pun resmi dikatakan menderita obesitas.
Konsultan kesehatan Paul pun menyarankannya untuk melakukan diet rumusan para peneliti dari Universitas Newcastle tersebut. Hasilnya, dalam enam bulan Paul berhasil menurunkan berat badan sebanyak 14,5 kilogram. Apa dampak terhadap penyakit diabetesnya? Kini, Paul tidak lagi butuh suntikan insulin setiap dua hari sekali.
"Pada Juni lalu kondisi tubuh saya benar-benar sangat buruk. Lalu konsultan kesehatan saya menyarankan untuk melakukan diet rumusan Universitas Newcastle ini. Saya benar-benar mengontrol kalori yang masuk. Saya memakan banyak sayuran sehat seperti wortel, seledri, mentimun, dan kacang rebus sepanjang hari. Saya pun beralih ke kopi tanpa kafein. Target saya dapat mengurangi bobot sebanyak enam kilogram saat Natal. Hasilnya, justru dua kali lebih banyak. Dalam dua pekan pertama menjalani diet ini pun, saya sudah tidak lagi menyuntikkan insulin ke tubuh saya setiap dua kali sehari. Saya pun merasa lebih sehat. Kadar gula dalam tubuh saya cenderung ke tingkat yang stabil," ujar Paul.
Diabetes sendiri disebabkan oleh terlalu banyak glukosa dalam darah, baik karena pankreas tidak memproduksi cukup insulin - hormon yang pel glukosa - atau karena tubuh tidak lagi responsif untuk itu, yang dikenal sebagai sensitivitas insulin. Dalam kasus Paul, diabetes tipe 2 yang dideritanya dapat menyebabkan kerusakan saraf menyebabkan kebutaan, bahkan dapat menyebabkan kematian. Kelebihan berat badan atau obesitas merupakan faktor risiko utama untuk diabetes tipe 2 karena sel-sel tubuh menjadi kurang responsif terhadap efek insulin.
(ind)(tty)
0 comments:
Post a Comment