Hamil Tenang Meski Posisi Janin Bermasalah

iklan
Sindikasi lifestyle.okezone.com
KapanLagi.com: Woman
Hamil Tenang Meski Posisi Janin Bermasalah
Oct 2nd 2011, 04:16

Lifestyle » Fit and Beauty » Hamil Tenang Meski Posisi Janin Bermasalah
Minggu, 2 Oktober 2011 - 11:16 wib

(Foto: gettyimages)
(Foto: gettyimages)

LALA (29) tengah berbadan dua dan usia kandungannya sudah memasuki 36 minggu. Beberapa hari lalu Dokter mengatakan bahwa posisi janinnya sungsang.  
Lala pun resah, mungkinkah ia bisa melahirkan secara normal atau harus operasi?

Malpresentasi

1. Letak janin dalam rahim Moms pada dasarnya terbagi menjadi dua macam, yaitu:
2. Sejajar, posisi janin memanjang sejajar dengan sumbu panjang rahim dan ibu. Namun bisa posisi kepala bayi di bawah (normal), bokong atau kaki di bawah (sungsang).
3. Horizontal, jika posisi janin melintang dengan sumbu panjang rahim dan ibu, lazim disebut hamil letak lintang.

"Sehingga, selain posisi kepala di bawah dan sejajar dengan sumbu ibu disebut posisi yang tidak normal (malpresentasi), baik itu sungsang maupun lintang," jelas dr Didi Danukusumo, SpOG, KFM.

Perlu diketahui, pada saat kehamilan, bagian terbesar dan terberat janin adalah kepala. Sehingga jika tidak ada sesuatu hal yang menghalangi, kepala akan ke bawah dengan sendirinya, apalagi ditambah adanya gravitasi.

Letak sungsang

"Kehamilan disebut sungsang ataupun lintang pada usia kehamilan lebih dari 37 minggu. Karena pada usia sebelum 37 minggu, 40 persen janin masih dapat berubah posisi. Jadi, Moms tak perlu khawatir jika janinnya masih sungsang atau lintang asalkan usia kehamilan belum mencapai usia matang, yaitu 37-41 minggu," terang Dokter yang berpraktek di RS Premier Bintaro ini.

Sungsang dibagi menjadi 3:
1. Frank breech atau letak bokong murni, keadaan dimana kedua tungkai kaki terangkat ke atas sehingga bagian terbawah janin adalah bokong.
2. Complete breech, disebut juga letak bokong sempurna, dimana kaki berada di samping bokong, sehingga bayi seakan 'jongkok'.
3. Incomplete breech atau single footling breech, keadaan dimana satu kaki janin di atas sedangkan yang lainnya di bawah.

Deteksi

Dokter/bidan dapat melakukan pemeriksaan luar (perabaan) dan menggunakan USG (Ultrasonografi) untuk memastikan. Namun Moms juga dapat mendeteksinya walau bukan tanda dan gejala pasti, yaitu gerakan kaki janin lebih banyak terasa pada bagian bawah atau karena bagian yang keras (kepala) di atas, sehingga akan mendesak dada Moms dan menyebabkan perasaan sesak atau tertekan pada paru.

Penyebab

- Faktor ibu, antara lain keadaan rahim (misalnya terlalu sering melahirkan sehingga kekuatan otot rahim mengendur atau panggul yang sempit), adanya miom atau kista dan plasenta letak rendah atau bahkan menutupi jalan lahir (Plasenta previa).
- Faktor janin, diantaranya janin yang terlalu besar, tali pusat yang pendek atau bahkan terlilit sehingga janin sulit berputar untuk berubah posisi, kelainan pada janin (misalnya hidrocephalus), kehamilan kembar, air ketuban yang terlalu banyak (polihidramnion) atau sedikit (oligohidramnion).

Tak sembarang memutar

"Jika tidak ditemukan penyebab sungsang selain 2 faktor di atas, maka dokter mungkin melakukan tindakan mengembalikan posisinya menjadi normal, disebut external cephalic version. Dengan cara meletakkan tangan di atas perut Moms dan perlahan mencoba memutarnya hingga kepala janin di bawah. Ingat, tindakan ini hanya boleh dilakukan oleh tenaga kesehatan yang berkompeten dan usia kehamilan lebih dari 37 minggu," urai dokter berkaca mata ini.

Mengapa di atas 37 minggu? "Karena usia kehamilan sudah cukup bulan dan bayi sudah mampu untuk hidup di luar. Andaikan pada saat tindakan terjadi perburukan, janin dapat dilahirkan dengan segera," sambungnya.

Lalu benarkah mengepel lantai bisa mengembalikan posisi janin jadi normal? Didi mengatakan berdasar penelitian tidak ditemukan pengaruh yang signifikan, tapi olahraga seperti jalan kaki dan berenang lebih berpengaruh.

Bisa melahirkan normal?

Jawabannya bergantung jenis sungsang yang terjadi. Pada ibu yang baru melahirkan pertama kali tidak disarankan untuk melahirkan secara normal, karena jalan lahirnya belum pernah dilewati janin, sehingga risikonya lebih besar.

Persalinan normal dapat dilakukan pada sungsang yang bokong murni (frank breech) atau sungsang yang complete breech. Sedangkan pada presentasi kaki, tidak aman untuk dilahirkan normal. Pasalnya, kaki tidak cukup besar membuka jalan lahir sehingga kemungkinan kepala tersangkut lebih besar lagi, juga tali pusat dapat meluncur keluar dalam proses persalinan, sehingga dapat terjepit dan menyebabkan bayi meninggal.

Letak lintang

Dikategorikan letak lintang bila pada usia kehamilan lebih dari 37 minggu posisi sumbu janin melintang terhadap sumbu ibu secara tegak lurus atau mendekati 90 derajat.

Faktor pencetus Disebabkan multi faktor, namun pada garis besarnya dibagi atas faktor ibu dan janin, yakni:
- Faktor ibu: sudah mengandung > 3 kali (multipara), panggul sempit, terdapat miom atau kista, kelainan pada bentuk rahim.
- Faktor janin: kelainan pada janin (hidrocephalus, anecephalus), ketuban terlalu banyak atau sedikit, kehamilan ganda, lilitan tali pusat atau tali pusat yang terlalu pendek.

Deteksi

Dokter/bidan akan melakukan pemeriksaan luar (perabaan) atau memastikan dengan USG. Moms juga bisa mengetahuinya secara mandiri, yaitu jika gerakan kaki bayi lebih banyak terasa di samping dan perut tampak membuncit tidak dalam ukuran memanjang, akan tetapi melintang.

Penanganan

"Sama seperti sungsang, external cephalic version dapat dilakukan jika usia kandungan sudah memasuki usia kehamilan 37 minggu. Tapi external cephalic version hanya dikerjakan jika tidak ada kelainan-kelainan yang menyebabkan letak lintang, seperti panggul sempit, plasenta previa, tumor pada rahim. Sehingga jika diketahui penyebabnya secara pasti, sebaiknya dihindari," papar Didi.

Olahraga ringan seperti jalan kaki dan berenang juga bermanfaat bagi Moms yang janinnya melintang. Lalu haruskah operasi? "Demi keselamatan ibu dan janin, disarankan untuk melakukan operasi," anjurnya.

Tip 'penenang' meski hamil sungsang atau lintang

1. Terima kehamilan dengan ikhlas, jangan terlalu dipikirkan walau sungsang maupun lintang karena stres dapat memicu produksi hormon stres yang dapat menimbulkan kontraksi.

2. Periksa secara teratur, untuk mengetahui perkembangan janin secara jelas juga posisinya terhadap Moms.

3. Jika mengalami posisi sungsang atau lintang pada usia kehamilan < 37 minggu, lakukan olahraga ringan secara teratur dan sesuaikan dengan kemampuan.

4. Konsultasi dengan dokter, persalinan bagaimana yang sebaiknya dilakukan, apakah memungkinkan untuk normal atau tidak, tanyakan dengan jelas positif dan negatifnya. (Sumber: Tabloid Mom & Kiddie)

(//ftr)
mobile Nikmati berita terikini lewat ponsel Anda di m.okezone.com & bb.okezone.com untuk BlackBerry

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions

0 comments:

Post a Comment