Cinta
18 November 2011 | 12:30 wib
Share :
Kim Kardashian dan Kris Humpries saat masih bersama
PERNIKAHAN bak cerita dongeng, Kim Kardashian dan Kris Humpries kandas. Cukup butuh waktu 72 hari saja pasangan ini saling berkomitmen. Benarkah bukan karena Kris yang telah berselingkuh hingga Kim mengajukan perceraian, namun sebenarnya ada alasan lain dibalik perceraian mereka?
Sehari setelah menandatangani berkas perceraiannya, Kim melakukan klarifikasi perihal pemberitaan yang semakin memanas yang menyatakan pernikahannya dengan Kris semata-mata hanya menyoal uang.
Dalam akun twitternya, Kim secara jelas mengungkapkan, "Saya menikah karena cinta. Saya tak percaya harus mengatakan ini. Saya tak akan mengambil uang sepeser pun untuk cinta ini, atau apapun demi sebuah acara TV!" tegasnya.
Ya, kebanyakan perempuan akan lebih mementingkan cinta dan kebahagiaan ketimbang uang dalam pernikahan yang dijalani, kecuali pasangannya bekerja. "Ironis bahwa perempuan lebih berat pada cinta daripada uang, tapi tak mau menikah jika calon pasangan mereka, atau mereka sendiri, tak bekerja," kata Meghan Casserly, seperti dilansir CyberNews dari Forbeswoman.
Dalam sebuah jajak pendapat yang dilakukan oleh situs Forbeswoman diketahui, tiga dari empat perempuan mengatakan tak akan menikah dengan pria yang tak punya pekerjaan, sedangkan 65 persennya merasa tidak nyaman menjalani pernikahan jika mereka sendiri tidak bekerja, dan lebih dari 91 perempuan lajang lebih memilih menikah demi cinta ketimbang uang.
Sementara studi lain juga dilakukan situs diskon terkemuka di Inggris, MyVoucherCodes.co.uk. Penelitian terhadap 2.173 perempuan Inggris itu dalam upaya menemukan alasan mereka menikah, seiring pemberitaan pernikahan singkat Kim Kardashian dan Kris Humpries.
Mark Pearson, Ketua MyVoucherCodes.co.uk, mengatakan, "Setelah perceraian bintang realita show, Kim Kardashian dan pebasket Kris Humphries, kami pikir penelitian ini akan menarik untuk menemukan alasan dibalik keinginan perempuan ketika menikah."
Hasil penelitian tersebut sangat mengejutkan, lebih dari sepertiga responden, 34 persennya menjawab, mereka memilih menikah untuk uang. Sementara 41% menyatakan mereka menikah dengan alasan agar masa depan keluarga terjamin, sementara 19% menginginkan kehidupan mewah paska menikah.
Menikah demi cinta
Tanyakan pada semua pasangan menikah di dunia ini, perceraian adalah hal yang menyakitkan, yang tak ingin siapapun menginginkannya. Ketika badai datang mengguncang biduk rumah tangga, mulai dari perlakuan kasar hingga skandal, demi cinta, beberapa pasangan urung bercerai dengan alasan, "saya masih mencintainya."
Ya, cinta memang sanggup menyingkirkan akal sehat kita. Atas nama cinta, Anda dan pasangan memasuki gerbang pernikahan. Namun, ditengah perjalanan pernikahan, cinta itu menyurut karena ternyata Anda berdua lalai menjaga volume cinta itu tetap utuh. Saat itulah Anda mulai diserang perasaan tidak yakin, "benarkah cinta itu masih ada dalam pernikahan kami?", "berapa banyak cinta yang saya perlukan untuk mempertahankan pernikahan ini?"
Alih-alih, mempertahankan pernikahan, Anda dan pasangan pun seperti dilanda gamang dan galau mengingat janji pernikahan yang dulu terucap, "dalam keadaan baik atau pun buruk, kaya atau pun miskin, sehat atau pun sakit, sampai maut memisahkan kita". Demi anak-anak dan kebahagiaan mereka di masa depan, Anda dan pasangan pun memilih menyingkirkan ego.
Stephanie Coontz dalam bukunya, "Marriage, a History: From Obedience to Intimacy, or How Love Conquered Marriage", berujar, "Cinta adalah alasan murah untuk sebuah pernikahan" Ya, Stephanie dalam statemen-nya boleh jadi benar, karena sejatinya, kita dan siapapun didunia ini tidak benar-benar menikah demi cinta belaka.
Risty yang berusia 20-an memilih menikah muda karena ia siap menjadi seorang istri dan ibu. Malinda, janda berumur 40-an itu menikah lagi demi alasan ekonomi. Bambang, duda keren berumur 50-an tahun menikahi wanita lajang demi status sosial dan kenyamanan di masa senja. Sementara si wanita lajang bersedia dinikahi, mungkin saja demi alasan kemapanan hidup di masa depan.
Lantas, jika bukan demi alasan cinta, apakah pernikahan mereka bisa dianggap tidak valid?
Dan tak ada yang perlu ditutupi, ketika pasangan bertanya, "apa alasanmu mau menikah denganku?" Katakan sejujurnya, meski itu menyakitkan. Berkaca pada kisah Tori Spelling, salah satu pesohor Hollywood itu pernah terguncang hebat saat banyak media menuding Dean McDermott, sang suami, menikahinya hanya demi uang dan popularitas.
Namun, jika ternyata memang cinta adalah alasan terbesarnya untuk menikahi Anda, maka cukup katakan kepadanya bahwa cinta saja bukanlah alasan yang mencukupi.
Artikel terkait
Jika Cinta Saja Tidak Cukup..
(maya/CN19)
Bagi Anda pengguna ponsel, nikmati berita terkini lewat http://m.suaramerdeka.com
Dapatkan SM launcher untuk BlackBerry http://m.suaramerdeka.com/bb/bblauncher/SMLauncher.jad
0 comments:
Post a Comment