Bebas Beraktivitas tanpa Nyeri Otot

iklan
Sindikasi lifestyle.okezone.com
KapanLagi.com: Woman
Bebas Beraktivitas tanpa Nyeri Otot
Oct 2nd 2011, 08:28

Lifestyle » Fit and Beauty » Bebas Beraktivitas tanpa Nyeri Otot
Minggu, 2 Oktober 2011 - 15:28 wib

(Foto: gettyimages)
(Foto: gettyimages)

JANGAN sepelekan pegal dan nyeri otot. Jika tidak segera diatasi dengan benar, lama-kelamaan akan mengganggu aktivitas dan mengurangi produktivitas kerja Anda.

Berbagai aktivitas yang kita lakukan sepanjang hari rentan memicu nyeri otot, mulai duduk lama menyetir mobil, mengetik di depan komputer, menggunakan sepatu hak tinggi, posisi tubuh yang salah, hingga mengangkat beban berat secara tiba-tiba. Namun, karena sebagian besar dari rasa sakit tersebut hilang dengan sendirinya, banyak orang yang menyepelekan nyeri ini.

Biasanya orang mengatasinya hanya dengan menempelkan koyo, obat oles, atau dipijat. Padahal, jika tidak ditangani dengan tepat, pegal-pegal dan nyeri otot akan sangat mengganggu pekerjaan dan kehidupan kita ke depannya.

"Nyeri otot sering terjadi saat beraktivitas sehari-hari, terutama paling sering menyerang otot penunjang tubuh, seperti leher, bahu, siku, punggung, dan lutut," kata pakar kebugaran dan olahraga, dr Michael Triangto SpKO, saat temu media bertajuk "Panadol Patch Keep in Motion, Terus Aktif Tanpa Nyeri Otot" di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Menurut Michael, nyeri otot terjadi saat otot kerangka mengalami peregangan dan kekakuan karena gerakan berlebihan atau tidak seimbang. Akibatnya, otot mengejang setelah berkontraksi dalam waktu lama tanpa berhenti. Karena otot kurang mengalami relaksasi, plus pergerakan tubuh terbatas atau statis, otot akan memendek secara tiba-tiba dan meradang.

"Ini sebenarnya reaksi tubuh yang normal dan alami untuk melindungi tubuh dari beban yang terlalu berat," sebutnya.

Namun, dia mengatakan, akibat pemendekan jaringan di sekitar otot yang berasa nyeri meradang, otot menjadi tidak efektif dan tidak produktif. Sementara, pegal yaitu rasa tidak nyaman pada otot yang sering dikaitkan dengan gangguan pada tubuh yang memengaruhi sistem saraf somatosensorik.

Rasa pegal juga bisa terjadi karena penumpukan asam laktat, yaitu saat kita kurang melakukan peregangan dan berolahraga. Meski mirip, nyeri otot beda dengan nyeri sendi.

Nyeri sendi dapat terjadi dengan atau tanpa gerakan. Jika parah, maka dapat membuat kita sulit bergerak. Biasanya, menurut Michael, pegal dan nyeri otot terasa 24 jam setelah berolahraga. Namun, banyak juga dengan adanya nyeri tersebut merupakan gejala utama dalam sejumlah kondisi medis dan secara signifikan dapat mengganggu kualitas hidup seseorang dan fungsi tubuh pada umumnya.

Dia mengungkapkan, kondisi yang bisa menjadi pemicu nyeri otot, di antaranya cedera atau trauma termasuk keseleo dan kejang otot. Bisa juga akibat penggunaan otot secara berlebihan, cepat, dan sering, serta karena tekanan atau stres.

Posisi tubuh yang salah saat melakukan kegiatan juga dapat menjadi penyebab. Misalnya duduk kurang tegak di depan komputer, mengangkat barang dengan terburu-buru tanpa membengkokkan lutut, atau mengambil sesuatu yang tinggi tanpa menaiki benda lain untuk membantu.

"Yang penting, Anda harus santai dan rileks. Jika posisi salah ini didiamkan, maka akan fatal akibatnya, bisa jadi cedera otot berat," ucap Michael.

Meski tidak nyaman, lanjut Michael, Anda jangan buru-buru minum obat penghilang rasa sakit. Pegal-pegal dan nyeri otot tersebut sebenarnya bisa ditangani sendiri, bahkan bisa sembuh hanya dengan beristirahat.

Perawatan sendiri di rumah dengan menggunakan obat oles atau topikal, atau ditempel koyo hangat lebih dianjurkan. "Namun, perlu diwaspadai cara pakai dan dosisnya untuk meminimalkan efek samping," ujarnya.

Cara lain untuk mencegah nyeri otot dan sendi adalah melakukan latihan peregangan setiap hari. Selain menjaga kebugaran tubuh secara umum, olahraga juga efektif melancarkan sirkulasi darah dan menguatkan otot.

Anie R Zetga, Senior Brand Manager Panadol, mengatakan, berdasarkan survei yang dilakukan pihaknya, sebagian besar orang dewasa pernah mengalami pegal dan nyeri otot, selain sakit kepala. Mereka yang berisiko terkena nyeri otot adalah mereka yang aktif bergerak, memiliki pergaulan luas,suka dengan petualangan, dan senang berolahraga.

Meski terjadi keluhan, menurut dia, tentu kita tetap harus beraktivitas. Dan, obat luar pereda nyeri seperti koyo dan krim adalah solusi yang paling umum dicari oleh masyarakat Indonesia.

(SINDO//ftr)
mobile Nikmati berita terikini lewat ponsel Anda di m.okezone.com & bb.okezone.com untuk BlackBerry

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions

0 comments:

Post a Comment