Lifestyle » Family » Bijak Pahami Kemampuan si Kecil
Minggu, 2 Oktober 2011 - 09:19 wib
(Foto: gettyimages)
PERCAKAPAN di salah satu preschool Jakarta Selatan:
Moms 1: Sekarang Doni makin pintar loh bahasa Inggrisnya. Di rumah, Papanya selalu ajak ngomong English terus.
Moms 2: Hebat dong! Kayaknya aku juga mau daftarin Shaina kursus Bahasa Inggris deh, kalau cuma dari sekolah rasanya kurang ya! Eh, kalau Kesya les apa aja Bun?
Moms 3: Umm...enggak ikut les apa-apa. Nanti saja kalau sudah agak besar.
Moms 2: Wah sayang Bun! Zaman sekarang kalau enggak aktif, anak kita bisa ketinggalan loh!
Bunda dari Kesya (Moms 3) memang menjawab pertanyaan di atas sembari tersenyum, namun jujur dalam hatinya ia khawatir dengan kemampuan akademis putri kecilnya. Kesya memang tak sepandai Doni, Kesya juga selalu menghabiskan waktu dengan bermain dan bermain. Mengerjakan PR sekolah pun harus diingatkan berkali-kali. Sang Bunda pernah menawarkan les balet, musik atau renang kepada Kesya. "Enggak mau ah Bun, capek!" jawabnya cepat. Bagaimana sebaiknya Moms mengambil sikap?
Konsep berpikir terbuka
Open minded! Yup, itulah jawaban yang cocok diutarakan. Open minded adalah konsep berpikir terbuka untuk segala sesuatu yang sifatnya positif, baik untuk sang ibu maupun si kecil. Bayangkan jika open minded merupakan sebuah pintu yang apa pun bisa masuk, namun Moms tetap harus bisa menyaring mana yang boleh masuk dan mana yang tidak dari pintu tersebut.
Tak dapat ditampik, pasti ada pernyataan negatif dari luar kepada Moms dan si kecil, namun teruskan untuk menerima hanya yang positif saja untuk digunakan dan diaplikasikan di dalam keluarga.
Kritikan dan komentar yang terdengar kurang nyaman di telinga semata-mata hanya merupakan ungkapan realita atau kenyataan yang ada di depan mata bahwa memang si kecil kurang pandai berbahasa Inggris, makannya masih berantakan, belum bisa berhitung seperti teman-teman yang lain dan sebagainya. Jadi, berpikirlah terbuka untuk menerima semua pernyataan yang datang agar menjadi lebih tenang dan sabar ketika berhadapan dengan hal tersebut.
Jangan lupa Moms! Setiap anak adalah individual yang unik dan memenuhi tonggak perkembangan dengan kemampuan mereka masing-masing. Jadi jangan langsung panik bila si kecil tidak atau belum sama kemampuannya dengan anak sebayanya.
Lakukan sedini mungkin
Dalam segala situasi dan kondisi diperlukan konsep berpikir open minded (terbuka) karena bisa menerima hal positif sedini mungkin. Ketika Moms melakukan open minded, secara tidak langsung pola pikir tersebut diturunkan kepada si kecil.
Hal ini tentu saja baik dilakukan karena mencegah Moms dari kepanikan dan pada akhirnya secara tidak sadar ikut menjatuhkan kepercayaan diri si kecil dengan mengiyakan argumentasi orang lain di depan si kecil. Selain itu, bisa jadi Moms tidak puas dengan keadaan si kecil dan justru memaksanya untuk berusaha lebih kuat dan menambahkan ekstra pelajaran untuknya.
Stop berlaku negatif!
Ketika mendengar kritikan atau komentar pedas tentang si kecil, tak jarang emosi Moms langsung meninggi. Namun jangan sampai Anda ikut menyalahkan si buah hati, misal "Kamu kok nggak tahu bahasa Inggrisnya itu apa, kayak Doni dong pinter!" atau "Gimana sih kamu, masak hitung begitu aja nggak bisa!"
Kondisi ini justru membuat si kecil lebih malu, kepercayaan dirinya turun dan akhirnya semakin tidak percaya diri. Sangat disayangkan jika Moms hanya terpaku pada perilaku yang salah saja dan tidak melihat hikmah atau penyebabnya.
'Melek' informasi
Salah satu cara efektif mengembangkan open minded yaitu membaca banyak informasi dan tetap berikan keleluasaan si kecil untuk melakukan berbagai kegiatan atau aktivitas bersama semua temannya.
Tahu banyak informasi bisa dengan membaca tonggak perkembangan anak dari internet, televisi, koran, radio dan media lainnya. Jadi, jangan langsung mengurung dan melarangnya bermain bersama teman-temannya yang Moms anggap kurang berperilaku baik padahal pada kenyataannya tidak. Berbekal banyak informasi membuat Moms jadi lebih tahu tentang si kecil loh.
Nah, tak perlu membatasi diri! Siapa tahu 'sesuatu' di luar sana bisa memberikan masukan yang baik untuk digunakan. Pahami pula bahwa tindak tanduk dan pola pikir Moms akan diturunkan kepada si kecil. Oleh karena itu akan rugi jika Moms menurunkan pola pikir yang sempit. (Sumber: Tabloid Mom & Kiddie)
(//ftr)
0 comments:
Post a Comment