tas Marks and Spencer yang beraroma amis (telegraph)
VIVAnews - Mereka yang kepincut membeli tas bahu (shoulder bag) metalik keluaran terbaru Marks and Spencer agaknya menelan kecewa. Sebagian mengembalikan tas seharga £25 atau sekitar Rp357 ribu lantaran tak tahan dengan bau amis ikan yang meruap.
Sejumlah pelanggan menumpahkan rasa kecewa di website perusahaan. Ada Caroline Smith, 50, yang mulanya tertarik membeli tas itu sebagai kado untuk ibunya. Bukan gembira, sang ibu malah malu mengenakannya.
"Bau tas itu benar-benar mengerikan, seolah ibu saya membawa beberapa ikan makarel asap di tas. Ibu saya sudah mencoba menyemprotnya dengan wewangian dan menggantungnya ke udara, tetapi upaya itu tidak berhasil mengenyahkan bau," kata wanita asal Basingstoke, Hampshire, Inggris itu.
Pelanggan mengatakan, "Saya menyukai tas, tapi saya tidak terpikir memakainya lagi. Ketika saya membuka kain pembungkusnya, baunya seperti amis ikan. Saya sudah mencoba menetralkan dengan wewangian setiap hari, tapi teman saya di kantor tetap berkomentar bau ikan ketika berdekatan dengan tas saya."
Sementara pelanggan mengungkap pengalaman, harus mengangin-anginkan tas itu selama tiga minggu nonstop, sebelum bau amis itu akhirnya hilang. Tas produksi China itu terbuat dari bahan poliuretan dengan lapisan poliester dan katun.
Di situs resmi Marks and Spencer, sejumlah konsumen juga menyampaikan keluhan serupa setelah membeli clucth bag dan tas jinjing berlapis kulit buaya.
Juru Bicara Marks and Spencer tak menampil tudingan itu. Ia membenarkan bahwa sejumlah konsumen mengembalikan tas lantaran memunculkan aroma tak sedap. Namun, ia bersikeras tingkat pengembalian sangat rendah, dan hanya sebagian kecil konsumen yang meminta pengembalian dana. Ia yakin produk itu masih populer.
• VIVAnews
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.
Kirim Komentar
Anda harus Login untuk mengirimkan komentar
' ); $.ajax({ type: "POST", url: "/comment/load/", data: "valIndex=" + a + "&articleId=" + b + "&defaultValue=" + c, success: function(msg){ $("#loadkomen").html(msg); //$(".balasan").hide(); } }) }
0 comments:
Post a Comment