Berat badan tak terkontrol (doc Corbis)
VIVAnews - Bobot tubuh yang terus-menerus naik bisa jadi bukan karena Anda tak bisa mengontrol konsumsi makanan. Hormon, gangguan kesehatan, hingga obat yang dikonsumsi juga berpengaruh pada kenaikan berat badan.
"Banyak orang mengira hanya gaya hidup yang berpengaruh pada kenaikan berat badan, padahal faktor reaksi tubuh juga berperan dan ini tak bisa dikontrol," kata Robert J. Hedaya, MD, profesor psikiatri klinis dari Georgetown University Medical Center, dikutip dari Prevention.
1. Siklus pencernaan lamban
Masalah pencernaan, termasuk sulit buang air besar, bisa memicu kenaikan berat badan. Idealnya, beberapa jam setelah makan, akan buang air besar. Namun, pada beberapa orang, proses ini sangat lamban.
"Satu atau dua kali buang air besar dalam sehari masih dalam kategori normal. Jika Anda bermasalah, pemicunya bisa jadi siklus pencernaan yang lamban. Hal ini tak bisa dikontrol, Anda hanya bisa meminimalisirnya," kata Dr. Hedaya.
Caranya dengan memperbanyak asupan serat, Anda bisa mendapatkannya dengan mengonsumsi sayur dan buah. Minum juga yogurt secara teratur untuk memperlancar pencernaan.
2. Depresi
Beberapa obat antidepresan, diketahui bisa memicu kenaikan berat badan. Jadi, jika Anda depresi dan mengonsumsi obat untuk meredakannya, bobot tubuh bisa naik rata-rata dua hingga enam kilogram.
"Berat badan bisa terus berakumulasi jika konsumsi obat antidepresan terus dilakukan," kata Dr. Hedaya.
Ia menyarankan untuk mengurangi konsumsi obat antidepresan. Anda bisa mencoba terapi lain, seperti yoga atau meditasi untuk mengurangi level depresi.
3. Tubuh kekurangan nutrisi
Jangan menganggap orang yang kekurangan nutrisi, tubuhnya akan selalu kurus. Justru sebaliknya, kekurangan vitamin D, magnesium atau zat besi dapat membahayakan sistem kekebalan, mengurangi tingkat energi atau mengubah metabolisme. Sehingga, Anda lebih sulit untuk menjalani hidup sehat.
"Anda mungkin menyiasati kekurangan energi dengan mengonsumsi minuman berkafein, makanan manis atau berkarbohidrat tinggi. Atau, Anda merasa terlalu lemas untuk berolahraga," kata Dr. Hedaya. (eh)
• VIVAnews
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.
Kirim Komentar
Anda harus Login untuk mengirimkan komentar
' ); $.ajax({ type: "POST", url: "/comment/load/", data: "valIndex=" + a + "&articleId=" + b + "&defaultValue=" + c, success: function(msg){ $("#loadkomen").html(msg); //$(".balasan").hide(); } }) }
0 comments:
Post a Comment