TAHUKAH Moms, bila shade of red diprediksi akan menjadi tren warna tahun 2012. Menurut Ayu Sawitri Joddy SSn Design, Director Terra Wastu Kanaka, warna merah dapat memacu kita agar lebih optimis dalam hidup dan sebagai penyemangat dari kegelisahan yang terjadi. Meski demikian, dari kacamata interior warna merah ini kurang tepat jika diaplikasikan untuk dinding kamar anak.
"Sentuhan warna merah lebih baik jika diaplikasikan pada mainan anak sebagai aksen atau aksesori ruang seperti jam dinding misalnya," buka Ayu.
Warna merah sebaiknya tidak digunakan sebagai warna dinding, gorden, atau furnitur, karena warnanya yang terlalu dominan.
Warna Merah dari Kacamata Psikologi Lalu bagaimana dari sudut pandang psikologi? Sani Budiantini Hermawan, Psi. Direktur Lembaga Psikologi Daya Insani, Kemang Jakarta Selatan mengatakan, dalam ilmu psikologi, warna mengandung makna yang berbeda pada setiap orang (subjektif). Misal, warna merah diartikan berbeda antara dua orang, bergantung pengalaman dan penjiwaan. Merah bisa berarti marah atau berani.
Lalu apakah warna dapat memengaruhi psikologi seseorang? "Warna memiliki gelombang cahaya yang memengaruhi gelombang otak kemudian menstimulasi keadaan mental serta
behavior seseorang. Inilah yang harus diperhatikan orangtua. Contoh, untuk warna kamar hindari warna menyala. Warna menyala boleh saja misalnya pada ruang bermain agar semangat" tandas Sani.
Sebuah literatur menyebutkan pada abad ke-15, lama sebelum para ilmuwan memperkenalkan warna, Leonardo da Vinci menemukan warna utama yang fundamental, yang kadang-kadang disebut warna utama psikologis, yaitu merah, kuning, biru, hitam, dan putih.
"Tapi warna dasar lebih punya kekuatan dibanding warna campuran," tandas Sani.
Bahkan, Havelock Ellis dalam artikel psikologi yang ditulisnya
Psychology of Red dalam Popular Science menyatakan bahwa warna merah memiliki efek emosional yang tajam dibandingkan dengan warna lain. Ellis mengatakan pada spektrum warna, merah itu timbul paling bawah tetapi munculnya pada mata kita adalah paling cepat dan kuat.
Kemudian para ahli menyimpulkan bahwa warna-warna cerah menunjukkan tendensi emosional yang tinggi. "Maknanya sama-sama melibatkan emosi (marah, berani atau semangat), tapi
value-nya bisa positif atau negatif, bergantung paradigma subjeknya," pungkasnya.
Warna Pas untuk Balita Untuk anak-anak, Ayu menyarankan diberikan warna-warni yang dekat dengan alam, bukan warna-warna primer. Contoh kombinasi warna yang direkomendasikan oleh perempuan yang juga menjabat sebagai Wakil Sekjen HDII (Himpunan Desainer Interior Indonesia) adalah:
- Warna hijau lime yang sejuk.
- Abu-abu dan kuning.
- Jika ingin warna hangat seperti merah gunakan campuran warna sekundernya yaitu oranye.
- Lebih baik gunakan warna
orange dengan
shade dipadu dengan
pink untuk mendapatkan warna analogous yang hangat.
- Turunan warna merah dengan campuran
tint yaitu
pink dikombinasi dengan coklat.
- Warna salem yang lembut merupakan
color palette yang cocok untuk anak.
- Oranye dan biru jika menginginkan paduan warna kontras untuk anak perempuan.
- Biru kombinasi coklat juga terasa lebih moderen dibandingkan monokrom biru pastel yang membosankan.
- Tambahkan warna netral dari material kayu untuk ruang anak agar terasa lebih hangat. (Sumber: Mom & Kiddie)
(tty)
0 comments:
Post a Comment