Palangka Raya, Kalimantan Tengah (ANTARA News) - Kebakaran hutan dengan asap menyesakkan seolah sudah melekat dengan kehidupan masyarakat di Kalimantan Tengah. Pula masyarakat di ibukota provinsi itu, Palangka Raya, yang memerlukan banyak sekali masker penangkal asap.
Untuk sementara ini, diperlukan sekitar 20.000 masker guna dibagi-bagikan kepada masyarakat karena asap kebakaran hutan mulai "kumat" lagi. Apa daya, pemerintah kota yang pernah diwacanakan menggantikan Jakarta sebagai ibukota negara itu cuma mampu memberi 7.500 saja.
"Sebelumnya kami sudah membagikan sebanyak 3.000 masker untuk masyarakat setempat, mengingat saat ini tebalnya kabut asap di daerah itu bisa membahayakan kesehatan," kata Kepala Seksi Kesehatan Lingkungan Dinkes Kota Palangka Raya, Hamrani, di Palangka Raya, Sabtu.
Dia mengatakan, persediaan masker itu minim karena pada tahun lalu kabut asap akibat kebakaran lahan tidak separah saat ini sehingga tidak ada rencana pengadaan masker.
Ia mengatakan, persediaan masker yang dimiliki hanya sebanyak 10.000 dan beberapa sudah diberikan ke puskesmas untuk penanggulangan pasien-pasien rentan terkena ISPA seperti orang tua dan ibu hamil.
"Kami juga sudah meminta kepada Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah untuk membantu persediaan masker yang rencananya akan dibagikan kepada masyarakat," katanya.
Karena cuma ada sedikit masker, terpaksa pihaknya selektif membagikan pelindung hidung dan mulut itu mengandalkan skala prioritas. Masker itu diutamakan bagi balita, ibu hamil dan pasien yang menderita ISPA agar tidak semakin parah penyakitnya.
Beberapa waktu sebelumnya, Kepala Dinkes Palangka Raya Sudarmini mengungkapkan, beberapa sekolah terutama tingkat TK sudah mengajukan kepada agar dapat diberikan masker secara gratis.
"Kami akan berusaha agar pengadaan masker akan dilaksanakan dalam perubahan anggaran, karena alokasi dana saat ini juga cukup terbatas," katanya.
Karena itu, pihaknya berharap instansi terkait bisa turut membantu menyiapkan tambahan masker dan terpenting kesiapan pemadam kebakaran di kecamatan untuk tetap bersiaga karena berapa pun banyak masker yang diberikan, namun jika kebakaran lahan tetap terjadi tidak akan berarti.
Meskipun kabut asap semakin dirasakan masyarakat, akan tetapi kasus ISPA secara signifikan terjadi peningkatan, karena bisa segera ditanggulangi.
Ia mengimbau bagi warga yang merasa gatal-gatal di tenggorokan, bersin dan agak sedikit demam agar segera berobat ke puskesmas terdekat. (*)
0 comments:
Post a Comment