Palembang (ANTARA News) - Gubernur Sumatera Selatan mendorong supaya Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang menjadi Rumah Sakit Muhammadiyah Internasional.
"Kita carikan biayanya," kata Gubernur Sumsel H Alex Noerdin ketika acara buka puasa di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang, Sabtu.
Menurut dia, Komisi X DPR RI ketika berkunjung ke Sumsel terkesan terhadap program prorakyat terutama berobat gratis dan akan memperjuangkan dibangun rumah sakit tanpa kelas.
Rumah sakit itu khusus masyarakat tidak mampu sebanyak 1.000 tempat tidur, katanya.
Ia mengatakan, 1.000 tempat tidur itu tidak hanya di Kota Palembang saja, tetapi dibagi untuk daerah pula bisa 50 tempat tidur, 100 tempat tidur kapasitasnya.
Khusus Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang minimal 100 tempat tidur, tetapi bukan ranjangnya saja yang dibantu, tetapi berkapasitas 100 tempat tidur, ujar dia.
Ia menyatakan, nanti Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang akan diprioritaskan, karena rumah sakit ini banyak melayani masyarakat tidak mampu.
Klaim berobat gratis di rumah sakit ini terbesar di Indonesia berarti Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang banyak melayani rakyat miskin, papar dia.
Ia menuturkan, dengan begitu maka patut pengembangan kapasitas rumah sakit itu, apalagi nantinya menjadi "Teaching Hospital" Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang.
Mahasiswa belajar sekarang terbaik supaya yang belajar juga terbaik dan diharapkan dua tahun ke depan sudah bisa meningkatkan standar Internasional atau paling tidak mendekati standar internasional, papar dia.
Pada acara buka puasa itu hadir pula Rektor Universitas Muhammadiyah Palembang, HM Idris, Direktur RS Muhammadiyah Palembang Yudi Fadhillah dan pejabat lainnya.
(T.KR-SUS/Y008)
0 comments:
Post a Comment