Pernikahan Reni-Ubai, Berkah Bagi Persewaan Baju Adat

iklan
Sindikasi lifestyle.okezone.com
KapanLagi.com: Woman
Pernikahan Reni-Ubai, Berkah Bagi Persewaan Baju Adat
Oct 15th 2011, 08:41

Lifestyle » Trend and Fashion » Pernikahan Reni-Ubai, Berkah Bagi Persewaan Baju Adat
Sabtu, 15 Oktober 2011 - 15:41 wib

Prabowo - Okezone

(Foto : Prabowo/okezone)
(Foto : Prabowo/okezone)

YOGYAKARTA – Momentum pernikahan putri bungsu Sri Sultan HB X, Gusti Kanjeng Ratu Bendoro (Reni) dengan Kanjeng Pangeran Haryo Yudhanegara (Ubai), ternyata membawa berkah tersendiri bagi toko maupun salon-salon rias pengantin yang menyediakan jasa persewaan baju peranakan maupun kebaya. 


Terbukti, toko maupun salon yang menyediakan persewaan baju tersebut diserbu dengan banyaknya penyewa, baik wartawan maupun masyarakat untuk dipakai dalam prosesi pernikahan mulai besok Minggu hingga Selasa, 18 Oktober. Sebab, pihak Keraton mewajibkan yang mengikuti prosesi pernikahan di wilayah Keraton wajib mengunakan baju adat Keraton Yogyakarta.


"Di tempat kami baju peranaan (untuk laki-laki) ada 50 stel, namun saat ini sudah habis tersewa semua. Ada 30 penyewa dari wartawan, sedangkan 20 lainnya yang menyewa pihak catering yang berada di Bale Raos Keraton," ucap Rusmiyati (70th), penggelola persewaan baju adat jawa di Jalan Pangeran Mangkurat No 60, Panembahan Keraton Yogyakarta, saat ditemui okezone, Sabtu (15/10/2011). 


Selain menyewakan baju peranakan, Toko Koesaeri yang dikelolanya lebih dari 40 tahun itu juga menyewakan Baju Kebaya (untuk perempuan) yang biasa dipakai dalam acara-acara adat Keraton.


"Kalau kebaya masih ada. Saat ini sudah tercatat lebih dari 40 orang yang menyewa baju kebaya," jelasnya.
Untuk menyewa baju-baju tersebut, penyewa cukup menyerahkan identitas diri dan membayar uang sewa sebanyak Rp25 ribu.


"Biasaya kalau untuk menyewa satu hari itu 25 ribu, tapi karena baju-baju yang dibutuhkan penyewa itu tiga hari (Minggu-Selasa), maka hari Selasa nanti dikembalikan tanpa menambah biaya sewa," katanya.


Ada suka duka dalam menyewakan baju-baju tersebut. Apalagi, jika si-penyewa tidak mengembalikan baju dan seperangkatnya. "Kira-kira 10 tahun lalu banyak KTP dari penyewa yang nakal tertumpuk di sini. Tapi, untuk saat ini sudah tidak ada yang ngemplang (tidak mengembalikan)," urainya.


Sementara untuk membeli baju seperangkat peranakan, lanjut dia, mulai dari blangkon hingga alas kaki (sandal) dibutuhkan biaya sekira 400 hinga 500 ribu. 


"Kalau beli peranakan sakpengadek itu yang biasa sekitar 400 sampai 500 ribu. Untuk yang diatas itu juga masih banyak, sebab setiap stel itu tergantung keinginan masing-masing. Misal, ada juga satu jarik yang bagus harganya sampai 350 ribu," katanya menjelaskan dengan rinci.


Selain Rusmiyati, ada beberapa orang yang juga mengelola toko tersebut, di antaranya Dewi Kusari (37), Ny Ruli (46). Toko tersebut selain menyewakan baju-baju adat juga merias pengantin, dan menyediakan baju-baju pengantin.
(rhs)
mobile Nikmati berita terikini lewat ponsel Anda di m.okezone.com & bb.okezone.com untuk BlackBerry

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions

0 comments:

Post a Comment