'Sepatu Pembunuh' di Fashion Week Dunia

iklan
VIVAnews - KOSMO
VIVAnews - KOSMO
'Sepatu Pembunuh' di Fashion Week Dunia
Oct 14th 2011, 08:05

VIVAnews - Tak hanya mengundang decak kagum dari para penggila mode, fashion week yang digelar pada empat kota dunia: New York, London, Milan, dan Paris selama sebulan penuh itu juga penuh 'korban'.

Wajah menawan dengan postur yang sempurna, namun betis, tumit, dan pergelangan kaki para model penuh dengan memar karena penggunaan sepatu high heels sepanjang fashion week.

Seperti dilansir di Daily Mail, pada minggu terakhir pergelaran busana koleksi Louis Vuitton untuk tahun 2012 di Paris, terlihat pergelangan kaki para model dihiasi luka dan juga memar berwarna kuning tua. Bahkan, di lutut beberapa model dihiasi oleh plester untuk menutupi luka-luka yang terjadi.

Crystal Copland, model pembuka show Louis Vuitton asal Australia, menjelaskan pada WWD tentang bagaimana industri fashion menuntut mereka berjalan di catwalk dengan killer high heels rancangan para desainer ternama.

"Mereka menuntut saya untuk 40 kali bolak-balik di catwalk dan juga menyuruh saya untuk berjalan lebih cepat," ujarnya.

Ia juga memberi gambaran bahwa menjadi model ternyata tidak selalu menguntungkan. Seperti, ia harus kehilangan rambut lebatnya demi tataan rambut dramatis untuk menunjang penampilan di atas catwalk. "Mereka menarik-narik rambut saya agar bisa ditata sesuai konsep. Rambut saya pun rontok," ia menambahkan.

Meski mengalami penderitaan demi memanjakan mata pecinta fashion, ia tak merasa hal tersebut sebagai hal yang merugikan. "Rambut saya akan tumbuh kembali. Yang harus ditekankan dalam pikiran adalah bahwa ini bagian dari pekerjaan."

Mereka yang bergelut dalam industri fashion pun angkat bicara pada MailOnline bahwa hal tersebut lumrah terjadi pada fashion week.

"Model tahu kalau kekuatan kaki mereka akan diuji selama fashion week. Biasanya sepatu yang disediakan adalah ukuran contoh,
normalnya ukuran 40. Beruntung bagi model berukuran kaki sesuai. Tapi, bagi mereka punya ukuran kaki lebih besar, terpaksa harus berjalan dengan sepatu  kekecilan. Sedangkan yang punya ukuran kaki lebih kecil, harus berusaha untuk tidak jatuh karena sepatunya kebesaran," ujarnya.

Menurutnya, memar, keseleo, dan lecet adalah biasa. "Biasanya, make-up artist akan menutupinya dengan make up," ia menambahkan.

Mungkin, atas alasan ini supermodel asal Brasil, Gisele Bundchen, menolak menggunakan sepatu high heels pada setiap aksinya di atas catwalk.

• VIVAnews

Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.

' ); $.ajax({ type: "POST", url: "/comment/load/", data: "valIndex=" + a + "&articleId=" + b + "&defaultValue=" + c, success: function(msg){ $("#loadkomen").html(msg); //$(".balasan").hide(); } }) }

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions

0 comments:

Post a Comment