Jeli Menjaga Kesuburan Buah Hati Sejak Dini

iklan
VIVAnews - KOSMO
VIVAnews - KOSMO
Jeli Menjaga Kesuburan Buah Hati Sejak Dini
Feb 22nd 2012, 07:58

Kesuburan berkurang 30 persen bila kehilangan satu testis dan 50 persen bila dua testis. (Reuters Photo)

VIVAnews - Pada pasangan suami istri yang belum dikaruniai momongan lebih dari setahun tanpa kontrasepsi, pihak istri seringkali dituding sebagai sumber masalah. Padahal, pria juga menyumbang setengah masalah ketidaksuburan.

Penyebab ketidaksuburan pada pria yang berasal dari spermatozoa seringkali dimulai sejak bayi baru lahir. Bagi orang tua yang memiliki bayi laki-laki, perhatikan dengan seksama kondisi fisik bayi laki-laki Anda. Sebab ada beberapa hal yang sejak dini akan memengaruhi kehidupan buah hati saat dewasa, termasuk kesuburan mereka.

Dr dr Nur Rasyid SpU, pakar Urologi dari Rumah Sakit Asri menyebutkan, sekitar 2 hingga 5 persen bayi laki-laki yang lahir ternyata mengalami  testis yang tak turun ke skrotum atau kantung zakar. Dr Nur Rasyid menjelaskan, selama dalam kandungan, testis pada janin laki-laki awalnya berada dalam perut. Setelah usia kandungan tujuh bulan, normalnya testis akan turun ke skrotum.

Penggunaan obat-obatan hormon selama bayi dalam kandungan bisa berdampak pada perkembangan testis janin. Dr Rasyid yang juga Ketua Asri Urology Center menyontohkan, hal ini bisa terjadi pada wanita yang masih menggunakan kontrasepsi hormon namun tak mengetahui dirinya tengah mengandung. "Hal ini akan memengaruhi perkembangan testis."

Saat lahir, sebagian bayi mengalami kondisi dengan satu testis atau kedua testis tak ada di kantungnya. "Bisa saja testis berada di atas testis, lipatan paha, di perut atau tersesat pada daerah yang tak seharusnya," ungkapnya pada Seminar media bertajuk "Faktor Spermatozoa Penyebab Infertilitas Pria?" di Jakarta, Rabu, 22 Februari 2012.

Tidak adanya satu atau kedua testis bayi laki-laki pada tempatnya, akan memengaruhi produksi spermatozoa dan kesuburan anak kelak. Anak yang memiliki satu testis, peluang punya anak menurun 30 persen dan bila dua testis tak berada di tempatnya, peluang memiliki anak saat dewasa menurun hingga 50 persen.

Untuk itu, orang tua agar segera memeriksakan anak ke dokter anak untuk dilakukan operasi menurunkan testis. "Saat ini dunia kedokteran menganjurkan agar segera dilakukan operasi laparoskopi untuk menurunkan testis sebelum anak berusia satu tahun. Beberapa tahun lalu, dokter masih menyarankan menurunkan testis setelah anak berusia dua tahun," katanya.

Dr Rasyid menjelaskan, operasi laparoskopi untuk mencari dan menurunkan testis setelah anak berusia dua tahun berpotensi mengurangi kesuburan, sebab testis telah mengalami perubahan bentuk. "Pada usia ini spermatogenesis berhenti namun hormon terus ada. Sebaiknya intervensi menurunkan testis pada anak dilakukan saat usia anak 6-12 bulan sehingga tetap menjaga peluang kesuburan anak kelak," dia menuturkan.

Namun, bila ternyata seseorang baru menyadari hanya memiliki satu testis atau tidak memiliki testis sama sekali, tindakan biopsi harus tetap dilakukan. Ini karena pada orang dewasa dengan testis yang berada bukan di skrotum berisiko mengalami tumor testis.

Selain itu, masalah yang bisa menjadi penyebab ketidaksuburan pada remaja laki-laki adalah akibat terpuntir. Menurut Dr Rasyid, gejalanya adalah perasaan seperti ditendang di daerah kemaluan pria.

Saat terjadi keluhan, sebaiknya segera periksakan ke dokter. Pemeriksaan dengan USG Doppler dalam enam jam pertama dapat mengidentifikasi gangguan ini. "Bila kurang dari enam jam masih bisa ditangani dan memperbaikinya. Setelahnya, testis yang terpuntir harus dibuang karena tubuh akan menganggapnya benda asing dan akan menyerang testis. Pada akhirnya akan menurunkan kesuburannya." ujarnya menambahkan.

Faktor ketidaksuburan dari spermatozoa lainnya adalah varikokel,idiopatik (tidak diketahui), genetik, sumbatan saluran spermatozoa (obstruksi), kelainan bawaan lahir, infeksi menular seksual dan gangguan hormon serta gaya hidup tak sehat.

Jadi, para orangtua jagalah kesehatan reproduksi anak sejak usia dini untuk masa depannya kelak! (eh)

• VIVAnews

Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.

Kirim Komentar

Anda harus Login untuk mengirimkan komentar

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions

0 comments:

Post a Comment