Lifestyle » Griya » Lebih Indah dengan Lampu Sorot
Selasa, 11 Oktober 2011 - 09:56 wib
Lebih indah dengan lampu sorot. (Foto: Getty Images)
LAMPU sorot yang diletakkan di area luar rumah dapat menjadikan hunian terlihat lebih semarak dan berkilau. Tidak hanya itu, fungsi keamanan rumah pun menjadi lebih maksimal.
Seiring dengan semakin berkembangnya seni mendesain rumah, beberapa alat rumah tangga mengalami penambahan fungsi. Salah satu contohnya adalah lampu. Lampu biasanya digunakan sebagai alat penerang rumah. Namun, beberapa waktu belakangan, lampu banyak difungsikan sebagai elemen pelengkap dekorasi di rumah. Saat ini telah banyak jenis dan bentuk lampu untuk estetika rumah.
Salah satunya adalah lampu sorot (floodlights) yang digunakan di luar rumah. Lampu ini berguna untuk menyinari pilar di teras rumah. Umumnya lampu jenis ini digunakan untuk membangun kesan romantis dan membuat hunian lebih semarak dan berkilau.
"Lampu sorot adalah lampu intensitas tinggi yang jika digunakan dapat bertahan untuk jangka waktu panjang," kata Melissa Davidson dari The Lighting Warehouse.
The Lighting Warehouse adalah toko peritel penjual aneka jenis lampu yang berbasis di Johannesburg, Afrika Selatan.
"Memasang lampu sorot di luar rumah adalah sebuah pengembangan properti yang mudah dan berbiaya murah sehingga akan memberikan nuansa eksterior rumah menjadi lebih indah, meningkatkan fungsionalitas, dan memberikan rasa aman pada malam hari," katanya seperti dikutip dari laman Property24.
Saat ini banyak jenis lampu sorot yang tersedia dalam berbagai gaya, ukuran, dan intensitas untuk membantu menghilangkan suasana gelap di sekeliling bagian luar rumah. Salah satunya adalah lampu sorot CFL (compact fluorescent lamp). Lampu jenis ini merupakan alat penerangan yang ramah lingkungan dan tidak membuat saku Anda bolong.
"Apakah Anda tahu bahwa menggunakan lampu pijar halogen 500 watt akan menggunakan setengah kilowatt setiap jamnya. Ini adalah pemasok energi yang besar. Dari semua alat kelengkapan penerangan di rumah, lampu tersebut adalah pilihan yang buruk. Menggantinya dengan lampu sorot CFL merupakan langkah yang sangat bijaksana," kata Davidson.
Dia menganjurkan Anda melakukan gerakan go green saat memasang lampu sorot dengan mengganti bola lampu pijar halogen (yang 500 watt atau 300 watt) dengan pilihan yang lebih hemat energi.Anda dapat menggunakan lampu sorot CFL 24 watt dua tuas (double end), kekuatannya setara dengan lampu pijar 150 watt.
Penggunaan CFL akan menghemat listrik dan membantu mengurangi tagihan, serta memperkecil pengeluaran Anda pada biaya pemeliharaan karena bohlam jenis ini bertahan lebih lama.
Anda juga bisa mengubah lampu pijar halogen 150 watt dengan lampu sorot CFL 9 watt dua tuas, yang sama dengan lampu pijar 50 watt. Atau, Anda dapat mengganti lampu sorot seluruhnya (baik fitting dan bohlam). Jenis lain lampu sorot adalah yang bertekanan tinggi (discharge).
"Lampu sorot discharge memiliki lumen output tertinggi per wattnya. Ketahanan hidup bohlam ini sangat tinggi karena menggunakan tekanan gas. Lampu jenis ini biasanya digunakan untuk industri atau sarana komersial. Kekurangannya, butuh setidaknya tiga sampai lima menit menghidupkan lampu ini hingga menyala," ucap Davidson.
Ada tiga jenis lampu sorot bertekanan tinggi. Pertama, lampu halida logam (metal halide floodlights), yang biasanya digunakan di stadion olahraga pada waktu malam hari, tempat parkir yang luas, atau di area bisnis atau industri.
Ada juga lampu uap merkuri (mercury vapour floodlights), yang ideal untuk digunakan di taman perkantoran yang luas. Dan terakhir, lampu sodium tekanan tinggi (high pressure sodium floodlights), terdapat di lampu kuning yang Anda lihat di marka jalan. Lampu sorot juga ada yang terbuat dari LED (light emitting diode).
LED adalah lampu masa depan dan lampu sorot dari LED telah banyak tersedia di pasaran. Namun, menurut Davidson, harganya masih terbilang sangat mahal.
"Tentu saja, dalam jangka panjang, lampu jenis ini akan menghemat uang untuk konsumsi energi karena menggunakan energi 80 persen lebih sedikit dibandingkan bola pijar dan halogen," ungkapnya.
Jenis yang terakhir dari lampu sorot adalah lampu sorot bertenaga surya-relatif baru diluncurkan. Lampu sorot bertenaga surya ini menawarkan biaya yang rendah dan ramah lingkungan dari bentuk pencahayaan lain. Interior dari lampu ini berisi baterai yang menyimpan energi yang dikumpulkan dari matahari.
"Satu-satunya kekurangan lampu ini adalah harganya yang relatif mahal dan harus ditempatkan dalam posisi yang menerima banyak sinar matahari.Kualitas cahaya pada jenis ini, bagaimanapun, terutama untuk tujuan keamanan, tidak lebih baik. Sedangkan untuk membangun suasana, lampu bertenaga surya merupakan pilihan yang tepat," kata Davidson.
Davidson mengatakan, sebuah kemajuan dalam desain lampu sorot adalah sensor gerak built-in. "Fitting lampu dengan sensor gerak built-in menawarkan kemampuan untuk mengubah secara otomatis sensor dengan gerakan tertentu dalam area cakupan yang ditentukan. Kemudian menghidupkan lampu sorot bertenaga tinggi dalam waktu yang bisa ditentukan, biasanya beberapa menit," katanya.
Sensor gerak adalah langkah yang tepat untuk menghemat energi, hanya dengan mengubah lampu sorot pada saat menyala dan mematikan sensornya jika tidak diperlukan saat lampu menyala sepanjang malam. Fungsi ini berguna untuk mengamankan hunian Anda saat malam hari. Karena sensor gerak akan mengubah lampu sorot Anda mati dan hidup bergantian, disarankan untuk tidak menggunakan bola lampu CFL.
Dengan memakai CFL atau pencahayaan induktif lainnya yang memiliki pemberat, orang tidak harus mengubah lampu dari hidup ke mati yang dapat mengurangi usia bola lampu karena ada waktu yang terbatas pada setiap lampu pijar. Bohlam jenis halogen adalah pilihan yang tepat untuk aplikasi sensor gerakan pada lampu sorot.
(SINDO//nsa) 
Nikmati berita terikini lewat ponsel Anda di 
0 comments:
Post a Comment