KOMPAS.com - Agar wangi parfum sesuai dengan yang diinginkan, dan bisa bertahan lebih lama, cara penyemprotan parfum sangat menentukan. Selama ini orang meyakini, parfum harus disemprotkan di bagian nadi agar aromanya meresap dan menyebar ke seluruh tubuh dan tahan lebih lama.
"Biasanya parfum disemprotkan di bagian pergelangan tangan atau leher," ungkap dr Eddi Karta, SpKK, kepada Kompas Female di Hotel Hilton, Bandung, beberapa waktu lalu.
Meski hal ini bisa dibenarkan karena bisa membuat aroma parfum lebih tahan lama, sebaiknya Anda tetap berhati-hati ketika menyemprot parfum di bagian ini. Menurut dr Eddi, penyemprotan parfum di lokasi kulit yung salah justru akan menyebabkan kulit menjadi hitam. "Parfum spray punya bentuk semprotan bulat, sehingga menimbulkan noda coklat bulat di tempat semprotan parfum itu," tukasnya.
Bagian peredaran darah dan kulit, terutama di bagian pergelangan tangan, akan menghitam akibat terpapar sinar matahari. Sinar matahari akan bereaksi dengan parfum, dan meninggalkan bekas kehitaman di bagian tersebut. Hal ini disebabkan parfum pada dasarnya terbuat dari campuran bahan kimia dan alkohol dalam kadar yang bervariasi. Kandungan bahan kimia dan alkohol inilah yang menimbulkan reaksi oksidasi di kulit.
"Penyemprotan parfum di kulit yang sering terpapar sinar matahari akan membuat kulit menjadi lebih sensitif terhadap sinar," tambahnya.
Reaksi yang terjadi sama seperti saat menyemprotkan parfum ke baju berwarna putih. Jika disemprotkan dengan frekuensi sering, lama-kelamaan parfum akan meninggalkan bekas berwarna kekuningan. Pada kulit, selain meninggalkan bekas noda kehitaman yang tak merata, penyemprotan parfum juga akan menimbulkan rasa perih dan gatal.
Karena itu, jika ingin menggunakan parfum di aliran peredaran darah, pilih bagian tengkuk. Tengkuk merupakan lokasi peredaran darah yang tidak terpapar sinar matahari secara langsung dalam jangka waktu yang lama dan sering.
0 comments:
Post a Comment