Tahu, Baik atau Buruk bagi Kesehatan?

iklan
Liputan6 Kesehatan
Liputan6 Kesehatan
Tahu, Baik atau Buruk bagi Kesehatan?
Feb 20th 2012, 07:35

Liputan6.com, Jakarta: Dokter, praktisi kesehatan alternatif, dan jurnal-jurnal ilmiah menganjurkan agar kita mengonsumsi produk kedelai untuk meningkatkan kesehatan. Kedelai memang kaya nutrisi. Namun, menurut fakta dari hasil banyak penelitian menunjukkan tidak semua produk kedelai baik untuk kesehatan.

Seperti penelitian dari The Cancer Council of New South Wales, Australia, baru-baru ini. Para peneliti memperingatkan penderita kanker agar hindari makanan berbahan dasar kedelai non-fermentasi karena akan mempercepat pertumbuhan kanker.

Untuk diketahui, produk makanan yang terbuat dari bahan kedelai terbagi menjadi dua jenis. Produk pertama yaitu yang telah menjalani terfermentasi atau proses peragian, seperti tempe, kecap, miso, natto, dan kecambah kedelai. Sementara produk kedelai yang non-fermentasi antara lain tahu dan susu kedelai.

Menurut dr. Indiradewi Hestinignsih, pengasuh rubrik kesehatan di klikdokter.com, pada produk kacang kedelai non-fermentasi memiliki kandungan zat yang diyakini membawa dampak buruk bagi kesehatan. Dampak buruk itu di antaranya kanker, gangguan proses pencernaan, bisa menghambat pertumbuhan bayi secara maksimal, diabetes, penyakit jantung, arthritis, asma, hiperaktif, dan depresi.

Sedangkan dampak buruk terhadap anak laki-laki adalah akan membuat ukuran kelamin bayi menjadi lebih kecil dan kecenderungan genetik yang mengarah pada homoseksualitas. Hal ini akibat adanya kandungan berlebih isoflavon yang memiliki sifat feminisasi. Beberapa ahli mengklaim pengkonsumsian susu formula bayi sebagai salah satu faktor kecenderungan genetika anak laki-laki menjadi seperti perempuan.

Produk formula kedelai non-fermentasi juga mengandung tingkat hormon sebanyak 240 kali lebih tinggi dibandingkan ASI! Ini akan berdampak pada anak perempuan yang memasuki masa pubertas. Mereka akan berisiko besar terserang kanker payudara dan kista rahim bila mengalami gangguan tiroid karena rutin mengonsumsi produk kedelai non-fermentasi tersebut.(Klikdokter.com/BOG)

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions

0 comments:

Post a Comment