Sabtu, 18 Februari 2012, 15:47 WIB
Pipiet Tri Noorastuti, Febry Abbdinnah
Busana koleksi Lina dan Lim (VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis)
VIVAnews - Inovasi batik terus dilakukan demi mempertahankan pasar modern. Tanpa menerjang pakem batik tradisional, dua perancang muda Lina dan Lim mencoba mengawinkan batik dengan kain tradisional lainnya.
Lewat peragaan bertajuk 'Adhikarya Dewangga', mereka melahirkan kreasi eksotis yang dapat diaplikasikan di segala kesempatan. "Kami mencoba mengombinasikan batik dengan kain lainnya, seperti lurik, tenun dan sarung," ujar Lim.
Tak hanya membidik pasar wanita, mereka merambah pangsa pria. Jika Lina bertanggung jawab mengeksplor kreativitasnya terhadap kebutuhan fashion wanita, Lim bertanggung jawab terhadap tren busana pria.
Meski demikian, keduanya memiliki kesepakatan karakter dalam memadukan keklasikan batik dengan sentuhan urban atau detail modern. Di tangan mereka, kreasi batik tak lagi melahirkan rancangan kuno.
Mereka ingin batik tak hanya bisa digunakan untuk acara-acara formal, tetapi juga hang out. Karenanya, mereka tak hanya merancang busana-busana formal tetapi juga busana kasual yang dapat dipakai pada acara-acara yang lebih santai.
Lim menampilkan kemeja lengan pendek bergaya resor, blazer, short, celana panjang berbahan ringan. Tak mengombinasikan batik dengan kain tradisional, Lim juga melakukan permainan dengan bahan polos yang ringan. Kreasinya membuat sebuah kemeja putih polos menjadi lebih flamboyan.
Sementara Lina menampilkan kesan romantis lewat cocktail dress dan evening gown berdetail renda dan payet. Ia juga merancang gaun pengantin berwarna hitam dengan bustier transparan yang didominasi elemen bordir dan aksen draperi.
Penasaran dengan permainan kreatif Lina dan Lim? Lihat koleksi mereka di galeri foto ini
(eh)
• VIVAnews
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.
Kirim Komentar
Anda harus Login untuk mengirimkan komentar
0 comments:
Post a Comment