RSUD Sulbar mestinya naik kelas

iklan
ANTARA News - Nasional - Kesehatan
ANTARA News - Nasional - Kesehatan
RSUD Sulbar mestinya naik kelas
Feb 18th 2012, 13:23

Agung Laksono. (ANTARA)

Berita Terkait

Mamuju (ANTARA News) - Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menkokesra), Agung Laksono, mengatakan bahwa status Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) regional Sulawesi Barat (Sulbar) mestinya naik kelas dalam rangka optimalisasi pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

"RSUD regional Sulbar sebagai tempat rujukan rumah sakit dari kabupaten harusnya telah bisa melengkapi sarana dan prasarana, khususnya tenaga medis maupun tenaga dokter ahli. Ini bisa dilakukan apabila RSUD regional statusnya ditingkatkan menjadi kelas B," katanya saat meninjau RSUD di Mamuju, Sabtu.

Menurut dia, pelayanan kesehatan yang prima terhadap masyarakat harus dikedepankan.

Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulbar diharapkan lebih serius agar kehadiran RSUD regional Sulbar benar-benar bermanfaat untuk rakyat.

"Kasihan masyarakat Sulbar, jika setiap harinya harus di rujuk ke RS di Makassar. Makanya, penempatan perawat dan dokter ahli merupakan sebuah keharusan yang harus dilengkapi," katanya.

Agung mengatakan, pihaknya bersedia membantu pemprov Sulbar untuk percepatan peningkatan status RSUD regional menjadi kelas B.

"Nanti kami komunikasikan dengan Kemenkes setelah kembali ke Jakarta. RSUD regional butuh perhatian khusus agar sarana dan prasarananya cukup memadai untuk memberikan pelayanan secara medis," ucapnya.

Ia mengatakan, lahan seluas 10 hektare yang disiapkan Pemprov Sulbar untuk pengembangan RSUD harus dilaksanakan.

"Masalah perbaikan layanan kesehatan bukan hanya di Sulbar tetapi merata semua wilayah yang ada di Indonesia," jelasnya.

Sementara itu, direktur RSUD regional, Dr. Suparman, mengatakan bahwa sisa lahan 10 hektare ini sudah tidak ada masalah.

"Lahan telah dibebaskan sejak beberapa tahun terakhir. Saat ini kita hendak membangun untuk merampungkan segala sarana dan prasarana kebutuhan RSUD," ungkap dia.

Saat ini, kata Suparman, jumlah tenaga medis yang ada baru mencapai sekitar 200 orang. Idelanya jumlah tenaga medis minimal 500 orang dalam rangka upaya pemberian layanan medis secara optimal.
(T.KR-ACO/E001)

Editor: Priyambodo RH

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Komentar Pembaca

Kirim Komentar

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions

0 comments:

Post a Comment