LINI busana pengantin menjadi ranah baru yang kini di eksplorasi Michelle Worth. Masih mempertahankan kombinasi Oriental-modern, Michelle menghadirkan Bridal Couture Chinoiserie,lini gaun pengantin bernapas Oriental.
Setelah sukses merilis lini 'cheongsam couture',Opium, dan koleksi made-to-order bertajuk Spektrum, Michelle Worth terus berusaha memperluas pasar,sekaligus menajamkan kemampuannya di dunia desain dengan menghadirkan lini gaun pengantin bernapas Oriental. Menurut Michelle, celah pasar busana pengantin yang memfokuskan pada sisi Oriental ketimbang Western maupun tradisional,masih besar.
Hal tersebut kemudian membuat Michelle,yang pada awalnya tidak tertarik terjun di bisnis gaun pengantin, berubah pikiran. "Awalnya banyak teman saya, teman-teman mama juga yang minta dibuatkan gaun pengantin, tapi yang lebih bergaya Oriental, tidak melulu Western,"ujarnya. Bermula dari memenuhi pesanan tersebut, Michelle kini mengembangkan bisnis modenya dengan menambah lini bridal.
Adapun yang membedakan gaun pengantin Michelle dengan yang lain,tentu dari napas Oriental kental yang ditawarkannya. Garis leher cheongsam mendominasi catwalk, dikombinasikan dengan siluet gaun modern,seperti empire maupun duyung. Uniknya, Michelle sengaja memperlihatkan sisi tradisional gaun pengantin Oriental dengan menghadirkan "teater mini"di atas catwalk."Ceritanya para tamu ini sedang menghadiri pernikahan tradisional Chinese," katanya.
Seperti layaknya pernikahan tradisional,para model di atas catwalk tidak serta-merta berjalan lurus, lalu berpose di depan kamera.Sebaliknya, fesyen show yang disebut Michelle sebagai "sneak peak"ini berjalan lambat. Dimulai dengan acara pertunangan, terlihat "pengantin pria"bertandang ke rumah "pengantin wanita"membawa seserahan yang kemudian diterima oleh teman dan keluarga sang mempelai wanita.
Acara pertunangan kemudian dilanjutkan dengan upacara minum teh yang merupakan prosesi penting dalam sebuah pernikahan China.Di sini,kedua mempelai mendapat restu dan banyak doa dari keluarga yang diwakili oleh "Good Luck Lady", yakni wanita dari pihak keluarga mempelai perempuan yang dinilai sukses dalam hal keluarga dan karier.
"Si good luck lady akan memasangkan perhiasan kepada mempelai wanita dan memberi angpau kepada mempelai pria sebagai simbol keberuntungan dan kemakmuran dalam pernikahan," kata Michelle. Selanjutnya,saat pernikahan tiba,sang mempelai wanita hadir dengan "busana agung".Namun, di tangan Michelle, gaun pengantin khas Tionghoa yang biasanya berwarna merah dengan lambang burung hong, berganti dengan gaun putih beraksen mermaid dengan siluet cheongsam yang memeluk tubuh.
Latar belakang Michelle yang lahir di tengah keluarga multibudaya dengan ibu berdarah China dan ayah yang berasal dari Amerika, membuatnya punya alasan kuat untuk ikut melestarikan tradisi yang mengalir dalam darahnya lewat tata busana. Sementara,saat ditanya siapa yang menjadi panutannya dalam mendesain gaun pengantin? Nama Vera Wang langsung terlontar dari bibir Michelle.
"Semoga saja bisa sesukses Vera Wang nantinya," kata Michelle sembari tertawa, dan menambahkan ke depannya dia juga akan menambahkan koleksi busana pengantin bergaya Western ke lini bridal-nya. Adapun lini baru tersebut dihadirkan berbarengan dengan peresmian studio desain Michelle Worth di Jalan Suryo No 5, Kebayoran Baru,J akarta,yang kini menjadi "pusat usaha"bagi desainer yang merintis bisnis modenya sejak tahun 2009 ini.
"Dengan begitu,jika ada konsumen yang kebetulan berada di dekat sini,saya bisa langsung undang mereka mampir.Sekalian bisa jadi tempat kumpul-kumpul juga,"kata Michelle. Adapun studio desain Michelle juga memiliki napas yang sama dengan gaya rancangannya.
"Interiornya memang sengaja di desain Oriental-kontemporer seperti yang saya lakukan dengan rancangan saya, memadukan unsur modern dan Oriental,"tutur gadis kelahiran tahun 1989 ini.
(tty)
0 comments:
Post a Comment