Sahabat Penting untuk Anak  

iklan
Tempointeraktif.com - Gaya Hidup
Tempointeraktif.com - Gaya Hidup
Sahabat Penting untuk Anak  
Feb 13th 2012, 04:52

foto

Dua anak menghabiskan libur akhir pekan dengan bermain di Pantai Kuta, Bali, Minggu (29/1). Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu, menargetkan jumlah wisatawan pada tahun 2012 ini sebesar 8 juta, meski krisis ekonomi dunia tengah melanda. TEMPO/Kink Kusuma Rein

Senin, 13 Februari 2012 | 10:29 WIB

TEMPO.CO, - Seorang sahabat bisa membantu anak-anak untuk mengatasi pengalaman-pengalaman buruk mereka, demikian studi terbaru mengungkapkan. "Kehadiran seorang sahabat selama masa-masa buruk mempunyai dampak yang langsung pada tubuh dan pikiran anak," kata William Bukowski, profesor psikolog dan direktur dari Center of Research in Human Development di Concordia University di Montreal, Kanada.

"Jika seorang anak sendirian ketika menghadapi masalah dengan guru mereka atau berargumen dengan seorang teman di kelas, kami melihat peningkatan level cortisol dan penurunan rasa percaya diri," katanya seperti dikutip Health Day edisi 12 Februari 2012.

Dalam melakukan penelitian tersebut, para ilmuwan menanyai 55 anak lelaki dan 48 anak perempuan kelas 5 dan 6 di Montreal mengenai perasaan mereka dan pengalaman-pengalaman mereka selama empat hari bersekolah. Level cortisol--hormon stres--anak-anak itu juga dimonitor dengan melakukan tes air ludah secara rutin.

Hasil temuan yang dipublikasikan di jurnal Development Psychology menemukan bahwa cortisol meningkat dan kepercayaan diri menurun ketika seorang anak mengalami hal negatif. Namun kehadiran seorang sahabat ketika ada masalah, menurunkan level cortisol dan mengubah kepercayaan harga diri mereka.

Para ilmuwan mencatat bahwa yang terjadi selama masa kanak-kanak bisa berpengaruh saat mereka menjadi dewasa, termasuk memiliki rasa harga diri yang rendah. "Psikologis kita dan reaksi psikologis kita saat masih kanak-kanak atas pengalaman negatif berdampak pada kehidupan kita di kemudian hari," ujar Bukowski dalam siaran persnya.

"Pengeluaran cortisol yang berlebihan bisa menyebabkan terjadinya perubahan psikologis secara signifikan, termasuk penekanan kekebalan dan menurunnya pembentukan tulang," katanya.

Ditambahkannya, peningkatan stres bisa menurunkan perkembangan anak-anak secara signifikan. Penulis dari penelitian ini mengatakan bahwa studi-studi sebelumnya juga menunjukkan bahwa persahabatan bisa membantu orang dari tindakan intimidasi (bullying), pengasingan, dan bentuk-bentuk serangan lainnya.

HEALTH DAY | ARBA'IYAH SATRIANI

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions

0 comments:

Post a Comment